Mohon tunggu...
Wahyu Detriantoro
Wahyu Detriantoro Mohon Tunggu... Guru - Tetap mencoba melangkah

Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Pernah mengenyam bangku sekolah dan kuliah di kota kecil. Kini lebih fokus mengajar. "Tetap berusaha menjadi berguna"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dekapan Erat

15 Desember 2017   00:54 Diperbarui: 15 Desember 2017   00:58 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekian kali kutulis dengan jari berayun, Keyboard timbul tenggelam begitu terus tanpa mengiba

Pelukan ghaib mendekapku erat-erat. Hingga air mata pun tak mampu ditahan kelopak mata

Memaksa turun, terus memaksa hingga mendadak berhenti

Ia pun menghampiriku lebih dekat. Tersenyum menguatkan.

Matanya berbinar, dengan rambut pendek tertata rapi

Sayangku...!!! Sayangku!!

Jangan selalu tertidur, bangunlah

Pohon kelapa yang rimbun buahnya menantimu

Janganlah kau mematung, lihatlah bahkan cuitan burung malam tak mampu membangunkanmu

Pelukan itu tiba-tiba menyatu dengan udara,

Jangan pernah tinggalkan diriku sendiri lagi... Kumohon!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun