Mohon tunggu...
Wahyu Detriantoro
Wahyu Detriantoro Mohon Tunggu... Guru - Tetap mencoba melangkah

Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Pernah mengenyam bangku sekolah dan kuliah di kota kecil. Kini lebih fokus mengajar. "Tetap berusaha menjadi berguna"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia yang Tertidur dalam Angan

14 Desember 2017   20:31 Diperbarui: 14 Desember 2017   20:33 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jemari ini sekian lama diam dalam kebimbangan yang entah kapan berlabuh

Untuk menorehkan sepenggal kata pun seperti mati rasa hingga kapan tibanya massa

Energi dari bola matamu, dari manisnya bibirmu yang merekah hampir-hampir terpendam

Tak tampak lagi, apa karena diri ini rapuh karena tanpamu

Entahlah, sinar rembulan, cahya sang raja tata surya pun tiap kali enggan muncul

Tiap hari seakan kebingungan yang terpatri

Gelap, gelap dan gelap diri ini berusaha menggapai dirimu

Engkau bak jauh tetapi tatkala terasa dekat

Pernah pula kurasakan diri ini seakan menyatu 

Oh manisnya madu, aku ingin menyatu dengan dirimu

Kapankah sang waktu menawariku sedikit surga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun