Mohon tunggu...
Anto Rohmawan
Anto Rohmawan Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi untuk kebaikan dalam pengembangan

Praktisi usaha dan pemerhati manajemen pengembangan diri & bisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Getting to Know: Pelatihan Karyawan dengan Andragogi

29 Juli 2019   12:08 Diperbarui: 29 Juli 2019   12:16 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu bentuk pembelajaran yang sering dilakukan dalam suatu organisasi perusahaan adalah Employee's  training  atau pelatihan bagi karyawan. Pelatihan yang dilaksanakan baik secara formal maupun informal dalam berbagai model pelatihan bertujuan untuk pengembangan karyawan menjadi lebih baik sehingga produktifitas kerja dapat turut meningkat dan pada akhirnya profit bagi perusahaan serta karyawan juga ikut merasakan peningkatan kesejahteraan.

Yang perlu diingat dalam pelatihan apapun bentuknya, bagaimanapun tinggi keefektivitasannya, sebagus apapun materinya, tetap saja hanya salah satu cara atau metode pembelajaran, yang terpenting adalah keinginan dari dalam diri untuk melakukan pembelajaran sebagai usaha mengembangkan diri melalui proses belajar nonformal yaitu pelatihan

Pelatihan sebaiknya dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip Andragogi, yaitu proses belajar dengan pendekatan orang dewasa. Istilah tersebut diperkenalkan oleh Malcolm Knowles dalam publikasinya yang berjudul "The Adult Learner, A Neglected Species". Metode ini beranggapan bahwa orang dewasa adalah individu yang sudah memiliki pengalaman, mandiri dan mampu mengarahkan dirinya sendiri, sehingga yang menjadi penekanan dalam proses interaksi belajar andragogi adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu kepada peserta belajar itu sendiri secara aktif partisipatif

Karyawan atau pekerja pada sebuah korporasi perusahaan jelas merupakan orang dewasa yang telah memiliki sederet pengalaman, baik itu yang didapat secara pribadi atau intisari proyeksi dari pengalaman orang lain, bisa orang tua, guru, atasan dan sebagainya. Berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya tersebut, ditambah dengan latar belakang pendidikan, status, kemampuan fisik dan non fisik yang berbeda antar individu menyebabkan perbedaan dalam menyerap, menganalisa serta membuat persepsi terhadap suatu hal.

Ada beberapa pendekatan belajar orang dewasa dalam sebuah pelatihan, yakni :

Perencanaan konsep berdasar masalah

Konsep pelatihan harus berdasarkan pencarian solusi atas permasalahan yang dihadapi. Bisa saja terkait masalah yang dihadapi karyawan dalam menjalankan tugas keseharian mereka. Diskusi pendalaman mencari sebab dan akibat yang ditimbulkan wajib dilakukan, bisa dalam berbagai teknik seperti diskusi, lembar kerja, pre & post test

Integrasi pengalalaman & teori

Pemberian informasi baru berupa teori-teori yang relevan serta pengalaman yang mungkin dimiliki karyawan dapat diintegrasikan. Mengakumlasi kedua hal tersebut disukai orang dewasa ketika belajar, karena memudahkan mereka untuk memahami informasi baru yang disampaikan dan karyawan menerima teori karena sejalan dengan pengalaman yang telah mereka alami

Motivasi & kepercayaan diri 

Proses dan pencapaian hasil pelatihan karyawan juga harus mendorong terjadinya peningkatan motivasi dan rasa percaya diri karyawan. Bisa saja dimulai dengan simulasi tugas sederhana dengan tingkat kegagalan yang kecil. Selanjutnya pembelajaran semakin tinggi seiring dengan kepercayaan diri mereka yang meningkat. Disamping hasil utama yakni solusi atas permasalahan tadi, dengan pelatihan, rasa senang, bangga, percaya diri, akan ikut tumbuh menguat menjadi motivasi kerja positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun