Mohon tunggu...
Saiful Tri Antoro
Saiful Tri Antoro Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Think free

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Setan dan Bekalku

18 Mei 2014   12:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tadi tak sengaja lewat depan Toko buku niatnya beli makan, Ya sudah mampir saja kalau nunggu lebaran mampirnya toko tutup. Wah ini toko buku rame, tak seperti biasanya rame banget jd enak buat liat-liat buku doang tak perlu permisi numpang lewat. Setelah melihat-lihat tak ada yang menarik ya sudah aku lanjut cari makan, eh tak sengaja dekat pintu keluar aku nyerobot 1 buah novel “DILAN” judulnya. Ini pertama kali aku beli sekaligus membaca novel percintaan buat aku sendiri, sebuah pencapaian yang biasa saja.

Entah kenapa aku punya keinginan yang mendadak dan tak terduga, untung saja aku bawa bekal uang yang cukup,  Soalnya nggak pernah bawa dompet dikantong kecuali memang punya rencana beli sesuatu.

Dari sini aku dapat pengawuran berfikir, apa yang akan kita temui esok setidaknya punya bekal, harus siap dengan segala keadaan yang mendadak, aku tak tahu esok akan bertemu dengan apa maupun siapa, yang jelas aku harus siap kalau itu pasti terjadi ya terjadi aku harus menghadapi. Semoga saja apa itu semua menyenangkan.hehehe

Bukan bekal masalah materi dan ilmu saja dalam hidup, tapi perilaku dalam hidup, bagaimana aku dihadapan semua isi bumi ini adalah yang terpenting, Agama pun kalau tak diaplikasikan dalam hidup hanya omong kosong. Tapi aku harus jujur akupun buruk dan itu sifat setan, tak bisa aku jelaskan bahwa ada setan dalam diriku karena aku tak merasakannya, tapi aku percaya saja itu ada daripada ribet menjelaskan. Perilaku buruk  bahkan jahat itu adalah tanda ada setan dalam diriku. Orang Tuaku, Temanku, dll. bahkan kalian pasti melihat atau merasakannya aku ini-itu. *Maaf aku ngomongin kalian. Sekarang tinggal bagaimana aku apakah mau menuruti setan itu apa tidak, aku memilih tidak, kalapun aku tak sadar semoga ada yang menyadarkan. Aku yakin saja setiap orang juga ada sisi baik maupun buruk, terang dan gelap. Sekarang tinggal mau membuat bekal yang baik atau buruk.

Hidup ini memang singkat, bagimana aku harus menyiapkan dan membuat bekalku sendiri untuk kehidupan selanjutnya, kapan aku meninggalkan dunia itu pasti terjadi dan akupun tak tahu yang jelas kalau tak tahu pasti jadinya mendadak.  Ada setan dalam diriku yaitu sisi gelap, jelas aku besok tak mau terjebak dalam gelap. Siapa sih yang tak berbahagia jika bertemu dengan Gusti Allah menuju cahayanya yang terang. Tapi kalau aku berbuat mengikuti apa yang gelap dalam diriku apakah aku akan sampai padaNya, aku membayangkan ketika meninggalkan dunia aku hanya sampai pada ruangan gelap 1x2 meter dan mau bisa apa aku dalam gelap dan sempit mau nangis? Minta tolong?mengeluh menyesal? Siapa yang peduli...  Kemudian masuk dalam gelap lagi yang disebut Neraka, tertahan disitu sesuai dengan apa kelakuanku didunia apapun itu pasti dapat balasanya, entah seperti apa bentuknya aku tak mau berimajinasi hal yang buruk.

Dah ah pendek saja ceritanya semoga ini juga bekal yang baik.hehehe  Manusia memang tak ada yang sempurna, kesalahan serta perbedaan itu selalu ada dan saya menghargai itu, komentar, kritik serta caci-maki itu adalah cara membangun diri, silahkan ketik jika mau...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun