Cukup lama saya tidak menulis di Kompasiana, karena sibuk mengurus blog personal, meskipun demikian saya tetap sebagai pembaca yang budiman di situs kesayangan jurnalis warga ini.
Beberapa hari yang lalu, maaf saya tidak ingat lagi hari dan tanggalnya, saya membaca status Pepih Nugraha, dedengkot Kompasiana di Facebook, yang intinya bahwa kompasiana sedang berbenah berdasarkan 9 poin masukan dari kompasianers Hilman.
Salah satu  dari 9 poin itu adalah, memperbaiki akses kompasiana via mobile, agar tidak lagi error, untuk itu saya coba  menulis di sini pakai android Asus Zenpon 6, apakah akan berhasil?
Selama jadi pembaca yang budiman di Kompasiana, saya mengamati banyak juga teman Perawat yang menuangakan pemikirannya lewat tulisan di Kompasiana, pastinya di kanal Kesehatan. Melihat kenyataan tersebut, tergugah pula hasrat ini untuk tetap aktif di Kompasiana meskipun saya bukan penulis produktif sebagaimana kompasianers Bang Armand selalu share tulisan di google plus.
Menulis di Kompasiana itu sebenarnya ibarat minum air laut, semakin di telan maka semakin haus, itu yang saya rasakan. Sedangkan menulis di blog personal bagaikan berburu di hutan lebat, sunyi,sepi, jarang ketemu komentar dan interaksi.
Walaupun kompasianers  komplain akan pelayanan web/admin saya yakin kompasianers tidak akan meninggalkan media warga ini begitu saja. Sebab di Kompasiana kental dengan persaingan dan gengsi, bagi yang meninggalkan karena alasan teknis saya pikir kompasianers tersebut nyata tidak ingin bersaing dengan kompasianers lain dalam hal produktifitas menulis.
Saya sepakat ada HL, TA, Verifikasi biru dan Verifikasi hijau, dari aturan main inilah 'libido' menulis saya berdiri kencang untuk kembali lagi ke Kompasiana.
Saya kembali, semoga engine Kompasiana semakin tangguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H