Seorang anak disimpulkan mengalami gagal tumbuh berdasarkan grafik berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut panjang atau tinggi badan. Secara objektif jika anak dikategorikan pendek menurut grafik pertumbuhan, haruslah ditentukan “termasuk perawakan pendek normal (wajar/fisiologis) ataukah abnormal”. Termasuk wajar jika memang gen keturunan pendek atau justru constitutional delay (kini pendek, nanti pubertas menjadi tinggi sebanding sebaya).
Dokter Apin juga menjelaskan tiga konsep tentang tinggi badan yang harus dipahami orang tua.
Pertama, tinggi dan berat badan sebagai indikator pertumbuhan anak tidak semata-mata ditentukan faktor nutrisi. Gen atau keturunan sangat berpengaruh.
Kedua, tinggi dan berat badan anak adalah parameter pertumbuhan yang dinamis. Untuk menyimpulkan seorang anak memiliki tinggi yang cukup dan bergizi atau kurang haruslah dipantau dari waktu ke waktu.
Ketiga, seorang anak dikatakan pendek jika tinggi badan berada di bawah persentil terendah (persentil tiga atau lima) grafik pertumbuhan, atau di bawah z-score minus 2. Simpulannya, perawakan pendek ditentukan objektif, bukan subjektif berdasarkan indrawi orang tua.
Secara cermat, perawakan pendek dibagi dua, yaitu secara fisiologis (wajar/normal) dan secara patologis (ada penyakit/kelainan). Kondisi yang patologis misalnya kelainan genetik (sindrom turner), gangguan metabolik (seputar ginjal), dan infeksi kronis. Dua kategori perawakan pendek yang fisiologis dan paling sering dijumpai adalah pendek karena faktor keturunan dan siklus pubertas.
Terkait pubertas, ada survei menarik.
Kini para ahli mengenalkan istilah secular trend in growth and puberty. Salah satunya usia menstruasi pertama (menarche) anak perempuan yang makin muda antardekade. Abad ke-18 misalnya, dilaporkan menarche anak sekitar usia 14. Kini usia 10 sudah banyak anak perempuan yang menarche. Salah satunya terkait indeks massa tubuh (status gizi). Usia menarche menjadi lebih cepat dibanding zaman ibunya dulu.
Demikian juga untuk tinggi badan. Badan anak lebih tinggi dari kedua orang tua saat menapak remaja, meskipun terkadang orang tua berkategori pendek. Berbagai faktor seperti nutrisi, pengaruh lingkungan, dan kadar hormon berpengaruh dalam teori secular trend ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H