Banyak informasi yang menyebut bahwa lingkungan kita, terutama secara global, sedang menuju ke tingkat kerusakan yang amat serius. Mendengar ini, tentu tidak sedikit di antara kita yang ingin lingkungan hijau dan asri kembali. Seiring dengan itu, terbayang di benak langkah-langkah yang berat yang harus dilakukan. Â Namun, sesungguhnya kepedulian terhadap lingkungan dapat diterapkan dengan mudah, bahkan dari rumah kita sendiri. Â
Tak usah peduli dengan sikap banyak orang yang terus abai dengan kondisi tersebut. Realitanya adalah, Bumi sedang menuju ke kondisi yang sekarat. Planet yang kita tinggali ini sedang amat menderita, karena banyak limbah beracun dan bahan kimia berbahaya yang kita setor ke dalamnya setiap saat. Coba rasakan, tanda-tanda pemanasan global sudah kita alami. Salah satunya adalah pola cuaca yang tidak stabil.Â
Menyikapi ini semua, rasanya tidak perlu juga kita menyerbu pabrik-pabrik besar untuk menghentikan produksinya. Kepedulian kita terhadap lingkungan dapat dimulai dari hal-hal yang amat sederhana. Untuk menyelamatkan Bumi, dapat dimuai dari hal-hal kecil di rumah kita sendiri.
Langkah pertama adalah, selalu memilih peralatan yang efisien dan hemat energi. Kadang di antara kita tak peduli itu semua, dengan dalih akan kehilangan kenyamanan yang kerap diperoleh dari perangkat yang boros energi.Â
Padahal perlu diketahui, menggunakan peralatan semacam itu berarti mengkonsumsi listrik yang lebih tinggi. Konsekuensinya, selain tagihan yang membengkak, di sisi lain penggunaan sumber daya alam yang berlebihan juga sedang terjadi karena tingginya permintaan listrik. Jika kita bisa mengeringkan pakaian dengan bantuan sinar matahari, mengapa masih tetap menggunakan pengering listrik?
Cerita sama juga juga terjadi dengan pemakaian air. Memakai air dengan bijak berarti kita juga sudah berperan besar menyelamatkan lingkungan. Kadang, karena air mudah didapatkan, kita dengan seenaknya membuang-buang air bersih. Bahkan, banyak di antara kita yang tega membiarkan keran terbuka dan air mengalir sia-sia. Padahal di tempat lain, mungkin ada orang yang perlu berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan air bersih sekadar untuk minum.
Di sisi transportasi juga banyak di antara kita yang alpa. Padahal, kendaraan alternatif sudah banyak yang ditawarkan untuk mengganti kendaraan pribadi. Karbon yang dihasilkan lewat kendaraan pribadi yang memenuhi jalanan sudah tak bisa ditolelir lagi. Keadaan tersebut diperburuk dengan uji emisi yang belum memadai. PIlihan untuk sering berjalan kaki dan naik sepeda bisa jadi pertimbangan. Selain murah dan ramah lingkungan, cara ini bisa menyehatkan badan.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah cara kita memperlakukan kertas. Seperti air, kertas mungkin juga merupakan bahan yang mudah didapatkan. Kesan ini membuat banyak orang menggunakan kertas dengan boros. Padahal, berhemat kertas artinya juga berhemat pohon. Jadi, apa salahnya mulai saat ini kita mengurangi konsumsi kertas. Kita bisa memanfaatkan kedua sisi kertas sebelum membuangnya. Jika memo dapat dikirim melalui email, cobalah untuk tidak mencetaknya.Â
Langkah-langkah di atas tersebut, saat ini memang bukan sesuatu yang diwajibkan untuk kita semua. Tapi percayalah, dengan menerapkannya, kita sudah menjadi bagian dari pihak yang menyelamatkan bumi tempat kita berpijak. Â Jika kita semua memiliki niat untuk membantu, Bumi akan segera memulihkan dirinya, dan kita bisa meyakinkan anak cucu kita bahwa mereka masih punya tempat yang indah dan sehat untuk ditinggali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H