Mohon tunggu...
Anton Miharjo
Anton Miharjo Mohon Tunggu... profesional -

Penikmat politik Indonesia, Saat ini bekerja di Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi sebagai Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saya Pilih Jasa Angkutan Berbasis Aplikasi

24 Maret 2016   16:19 Diperbarui: 24 Maret 2016   16:45 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Demo sopir Taksi (gambar: harianwartanasional.com"][/caption]

Jakarta lagi ramai dgn masalah jasa angkutan berbasis aplikasi. Apa untung dan ruginya?. Tentu pertanyaan itu yang bisa jawab adalah kita-kita sebagai konsumen.

Kemarin saya coba mengunakan aplikasi online ini. Saya coba manfaatkan aplikasi Go-jek, melalui aplikasi ini saya pesan makanan. Wah, kereen... hanya dalam waktu 10 menit, menu makanan yang dipesan telah tiba dan siap disantap. Malamnya, saya coba gunakan aplikasi Grab untuk pesan taksi. Sama dengan Go-Jek, hanya butuh 5 menit taksi yang dipesan telah ada dan siap mengantar ke tempat tujuan. Point yang saya dapatkan dari dua aplikasi ini adalah cepat, murah dan tidak ribet.

Logika saya sederhana saja, bila ada yang lebih gampang dan sesuai keinginan, kenapa harus memikirkan yang rumit?. Mungkin pikiran itu bisa mewakili sebagian besar konsumen di Jakarta, sejak kehadiran jasa online sebagian kerumitan hidup bisa terlewati.

So.. seharusnya jasa angkutan yang masih manual selayaknya untuk berubah. Produk yang ditawarkan selayaknya mengikuti logika pasar (Konsumen) karena hanya cara itu bisa bertahan. Sangat aneh, ketika yg lain sudah berubah, jasa angkutan manual masih berlindung di ketiak negara. Negara juga tidak akan mampu bertahan dalam logikanya sendiri, ia mau tidak mau mengikuti kehendak konsumen.

Mungkin yang berteriak untuk membubarkan atau mengevaluasi kehadiran jasa angkutan aplikasi online, lagi berusaha menolak kehendak peradaban, berusaha menuntut kembali ke jaman Nabi Nuh, bergerak setelah penumpang kapal penuh.

Saya ngak peduli berbagai urusan tetek-bengek seperti: belum ada ijin, tidak gabung organda, mematikan usaha lain, dan bla..bla. Itu bukan wilayah saya. Dalam urusan ini, saya berpikir sederhana saja: Cepat, tepat, sesuai kemampuan, aman, dan aman. Mungkin Itulah yang harus dipenuhi oleh siapapun yg bergerak di bisnis jasa seperti ini. Selamat Bersaing.!

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun