INDONESIA YES, PRABOWO NO…!!
Seburuk-buruknya perbuatan adalah Diam ketika melihat kejahatan terjadi didepan mata. Hari ini pemuka agama, intelektual, aktivis dan tokoh nasional seperti Amin Rais, Mahfud MD hanya diam melihat fenomena politik yang terjadi dan bahkan cenderung menjadi kaki tangan Prabowo, tanpa malu-malu mereka rela jadi “pencuci” dosa-dosa Prabowo. Kita pun hanya mampu terperangah dan diam dengan perilaku mereka. Untuk mengingatkan dari sikap diam itu saya mencoba memaparkan siapa Prabowo dan kenapa tidak layak untuk dipilih jadi presiden pada 9 Juli 2014
Menurut data wikipedia. Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani, namun upaya ini kabarnya digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu.
Pada tahun 1990-an, Prabowo terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Tahun 1995, Prabowo menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil. Sampai saat ini Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan.
Pada tahun 1997, Prabowo diduga mendalangi penculikan terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi. Setidaknya 13 orang, diantaranya seniman 'Teater Rakyat' Widji Thukul, Suyat, Herman Hendrawan, dan Petrus Bima hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal. Dalam pengakuan beberapa aktivis yang dibebaskan mereka sempat berbicara dengan beberapa aktivis yang telah dinyatakan hilang. Dengan kata lain pasukan yang melakukan penculikan dari pasukan yang sama, Tim Mawar, tim khusus yang dibentuk atas inisiatif Prabowo (Laporan Komnas HAM)
Prabowo juga diduga mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta. Motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, dengan menyerang etnis minoritas, dan berharap mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak ia mampu memadamkan kerusuhan.
Pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan, Prabowo melakukan tindakan ilegal dengan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut dan kasus penculikan ia diberhentikan dari posisinya sebagai Panglima Kostrad oleh Presiden BJ. Habibie.
Semasa menjadi menantu Soeharto, telah terlibat memperkaya diri. Bersama-sama orang-orang dilingkaran Soeharto mendirikan berbagai perusahaan yang diduga kuat hasil KKN. Diantaranya bersama Bob Hasan, sang pengundul hutan, mendirikan Perusahaan Kiani Kertas, yang banyak pengrusakan hutan di Kalimantan Timur. Dan kini PT Kiani Kertas diambang kebangkrutan. Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.
Hal yang paling manipulatif dari Prabowo adalah Iklan Kampanyenya, dimana bila terpilih akan memperjuangkan nasib rakyat kecil seperti petani, pedagang kaki lima dan Buruh. Iklan ini sungguh manipulasi karena Gaji buruh PT Kertas Nusantara (Perusahaan Milik Prabowo) sudah 4 bulan tidak dibayar. Kasus buruh PT Kertas Nusantara sudah menjelaskan bahwa Prabowo sesungguhnya tidak peduli dengan nasib rakyat kecil.
Bila melihat fakta-fakta diatas dan ditambah sifat dasar prabowo yang Temparamental (Bukan Tegas) bukan hal yang tidak mungkin Facebook, Twitter dan media sosial lainnya akan diblokir bila Prabowo jadi presiden. Apalagi didalam Partai pendukung Prabowo ada PKS (Partai Keadilan Sejahtera) pengusung Idiologi Ikhwanul Muslimin kerap memberangus media sosial seperti Kasus di Turki saat ini.
Demikian beberapa fakta Prabowo, masihkah kita berharap Prabowo sebagai presiden masa depan...?. Bila anda cintai Indonesia, saatnya kita bersama-sama menyatakan INDONESIA YES, PRABOWO NO…!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H