Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah urin sapi di Dusun Jingkol yang sering terbuang sia-sia serta memanfaatkan empon-empon untuk dijadikan suatu produk pupuk yang ramah lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman petani Dusun Jingkol, maka dilakukan program untuk mencari solusi pupuk yang ramah lingkungan tetapi memiliki nutrisi yang cukup untuk tanaman yaitu dengan penggunaan pupuk organik urin sapi.Â
Pupuk organik cair yang berasal dari urin sapi segar dinamakan bio urine. Penggunaan bio urine sebagai salah satu alternatif pupuk organik cair dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang akan menimbulkan dampak negatif terhadap tanah pertanian sehingga sangat berbahaya bila digunakan dalam jangka panjang dengan dosis berlebih.Â
Menurut Riyo (2008) Urin yang dihasilkan ternak sebagai hasil metabolisme mempunyai nilai yang sangat bermanfaat yaitu kadar N dan K yang sangat tinggi, urin mudah di serap tanaman dan urin mengandung hormon pertumbuhan tanaman.
Bahan yang terkandung dalam pupuk urin sapi seperti jahe yang memiliki manfaat penghambat pertumbuhan serangga. Ragi berperan sebagai perkembangan atau pembelahan mikroorganisme yang menguntungkan. Em4 sebagai dekomposer yang menghasikan mikroorganisme lokal (MOL). Gula sebagai cadangan makanan bakteri pada saat proses fermentasi berlangsung.
Pada proses pembuatan pupuk urin sapi tahap pertama yaitu dilakukan aerasi urin sapi dengan aerator kurang lebih 24jam. Kemudian ditambahkan gula/tetes tebu dan ragi. Lalu dilakukan fermentasi selama 1 minggu. Selama proses fermentasi selama 1 minggu, tutup drum dibuka setiap hari untuk menghilangkan gas selama fermentasi. Setelah 1 minggu, ditambahkan kunyit, jahe, dan kencur lalu dihaluskan kemudian ditambahkan air kelapa dan diambil sarinya.Â
Masukkan sari empon-empon dan Em4 kedalam drum yang berisi bio urin, dilakukan fermentasi selama 1 minggu. Semua campuran yang di dalam drum diaduk dan dibuka setiap hari untuk menghilangkan gas hasil fermentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H