Mohon tunggu...
Antonius Tri Prasetya
Antonius Tri Prasetya Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

aku menyukai membaca buku cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teks Anekdot

28 Mei 2023   19:26 Diperbarui: 28 Mei 2023   19:33 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal yang dapat diambil dari teks di atas mengenai artikel tersebut adalah, mengenai bagaimana Gusdur yang memberikan sebuah kritikan tetapi dalam bentuk yang baik dan lucu. 

Dari berbagai macam pengalaman Gus Dur juga memberikan sebuah nilai yang mungkin pada zaman kini masih suka dilanggar masyarakat, seperti menghargai sesama umat beragama. Beberapa orang yang tersindir banyak juga yang tidak menerima sehingga mengeluarkan protesnya.

Teks anekdot sendiri merupakan cerita singkat yang mengarah ke arah kritik dan sindiran yang lebih mengarah ke arah suatu hal yang penting. Tetapi teks anekdot ini mengarah ke arah yang lucu jadi kesannya terlihat seperti sarkasme. Itulah fungsi tersendiri dari teks anekdot.

Contoh dari teks anekdot sendiri seperti :

Ramadhan Penuh Cerita

Di sore hari yang cerah di bulan Ramadhan ini, Rina dan Bobi disuruh Ibunya membeli bahan baku untuk membuat es buah untuk berbuka puasa. Sesampainya di kedai buah, Rina mengambil beberapa jenis buah yang sudah di list Ibunya dan membayarnya. Sesampainya di rumah Rina memberikan bahan baku tersebut kepada Ibunya setelah itu bersantai di kamar. Ketika es buah sudah mau jadi,

Ibu: "Rina, Bobi sini nak sudah mau berbuka. Tolong siapkan gelas terus tuang es buah ke masing-masing gelas." Suruh Ibu kepada Rina dan Bobi.

Rina: "Bobi tolong ambilkan gelas gih di lemari." Suruh Rina kepada Bobi.

Bobi: "Dih enak aja, mending kakak yang ambilkan. Biar Bobi yang menuang."

Rina: "Yaudah iya..."

Setelah Rina mengambilkan gelas Bobi pun menuangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun