Mohon tunggu...
Antonius Ruron
Antonius Ruron Mohon Tunggu... Guru - Guru Penjas Sekolahan

You'll never write alone

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Aroma Karsa" Karya Dee Lestari

30 Mei 2022   11:32 Diperbarui: 30 Mei 2022   11:46 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Aroma Karsa (Dokpri)

"Asmara. Tidak bisa dipahami, cuma bisa dirasakan akibatnya"

Karena terlihat kurang bersemangat dan sering melamun di rumah, saya diceramahi istri. Kebetulan pada saat itu hari libur, Kamis tengah pekan kemarin. Sambil terus mengucapkan mantra-mantra omelan Ia yang sibuk bongkar - bangkir tumpukan buku di dalam sebuah dus kemudian berhenti sesaat ketika sebuah judul buku dilihatnya. 

Sang istri "Kanjeng Mas Ayu" Renha Dosinaen lalu melemparkan sebuah buku dengan tebal 696 halaman kemudian dengan tatapan tajam, tenang, dingin, "baca itu", tegas beliau. 

Merasa nyawa saya terancam, saya mulai panik dan membaca halaman 1, tanpa berani membalik bukunya untuk membaca sinopsis di bagian cover belakang. 

Buku Aroma Karsa (Dokpri)
Buku Aroma Karsa (Dokpri)

AROMA KARSA unik ! Kesan ini muncul ketika halaman - halaman pertama mulai dibaca. Kita digiring untuk merasa sedang berada di lautan sampah yang busuk. 

Penulis sepertinya mampu menimbun sampah di atas kepala kita, atau bisa saja menenggelamkan kepala kita ke dalam kotak sampah, lalu memaksa kita menghirup dalam - dalam setiap aroma yang muncul. 

 Jika biasanya imajinasi kita dibuat berkeliaran dengan deskripsi dari penglihatan, pendengaran, atau pengecapan, buku ini malah terbangkan pikiran kita lewat uraian yang dirasakan oleh indra penciuman. Hidung. Sesuatu yang sebenarnya sulit. 

Pada umumnya kita hanya mengekspresikan aroma dengan, bau busuk, wangi, tajam, lembut, mungkin sebatas itu. 

Berbeda dengan Aroma Karsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun