Mohon tunggu...
Antonius RaplySitumorang
Antonius RaplySitumorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Antonius Raply Situmorang, lahir pada 24 Oktober 2005 di sebuah perkampungan kecil di Pollung, adalah seorang penulis muda yang berbakat. Sejak SMP, ia telah mengembangkan hobi menulis dan membaca novel, yang membawanya untuk menerbitkan buku pertamanya. Saat ini, Antonius sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Medan, jurusan Pendidikan Geografi, dan kini berada di semester 3. Dedikasinya dalam dunia literasi dan pendidikan menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang sebagai individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jenis-jenis Sampah Organik yang Bisa Diurai Maggot

14 Oktober 2024   14:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   11:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maggot sedang mengurangi sampah organik basah.

Mengurai sampah organik basah merupakan tantangan yang semakin mendesak di tengah meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan oleh masyarakat. Salah satu solusi inovatif yang muncul adalah penggunaan maggot, larva dari lalat, dalam proses penguraian sampah organik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis sampah organik basah yang dapat diurai oleh maggot, yaitu sisa makanan rumahan, sayur-sayuran busuk, dan buah-buahan. 

Jenis-jenis Sampah Organik Basah :

1. Sisa Makanan Rumahan

Sisa makanan
Sisa makanan

Sisa makanan rumahan adalah salah satu kontributor terbesar terhadap limbah organik. Setiap hari, jutaan rumah tangga menghasilkan sisa makanan dari berbagai jenis masakan, seperti nasi, sayuran, daging, dan produk olahan lainnya. Banyak dari bahan ini memiliki kandungan air yang tinggi dan kaya akan nutrisi, menjadikannya makanan yang ideal untuk maggot. Dengan kemampuan luar biasa untuk mengurai sisa makanan dengan cepat, maggot dapat mengubah limbah ini menjadi pupuk organik berkualitas tinggi dalam waktu singkat. Proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh limbah yang membusuk. Sampah Rumah Tangga adalah bahan sekali pakai yang dihasilkan oleh rumah tangga . Sampah ini dapat terdiri dari Sampah Non-Bahan Berbahaya dan Sampah B3. Sampah Non-Bahan Berbahaya dapat mencakup sisa makanan, kertas, dan plastik. barang-barang yang tidak diinginkan dan bahan limbah yang dihasilkan dalam menjalankan rumah tangga , seperti kertas bekas, kaleng dan botol kosong, serta sisa makanan. Sampah domestik adalah jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di dalam rumah tangga, seperti sisa makanan, kertas, plastik, logam, kain, dan barang-barang bekas lainnya. Sampah domestik juga sering disebut sebagai sampah rumah tangga atau sampah dapur.

Ada dua sumber yang menjadi sumber limbah rumah tangga, yaitu pertama sampah organik, sampah yang biasanya terdapat pada sisa makanan, buah-buahan, nasi, dan lain-lain. Dan kedua sampah anorganik, sampah yang biasanya dari plastik, kaca yang sumbernya dari peralatan rumah tangga, kaleng, dan lain-lain.

2. Sisa Sayur-sayuran 

Sisa sayur-sayuran 
Sisa sayur-sayuran 

Sayur-sayuran busuk juga merupakan jenis sampah organik yang dapat diurai oleh maggot. Sayuran yang sudah tidak layak konsumsi sering kali dibuang tanpa memanfaatkan potensi nutrisinya. Sayur-sayuran busuk mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Ketika maggot mengkonsumsi sayuran ini, mereka tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga menghasilkan pupuk dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Dalam beberapa hari saja, maggot dapat mengubah sayuran busuk menjadi pupuk organik siap pakai, memberikan manfaat ganda bagi lingkungan.

 3. Sisa Buah-buahan 

Sisa Buah-buahan 
Sisa Buah-buahan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun