Kenapa ada Profil Pelajar Pancasila dan Apa urgensinya?Â
Ada tujuh urgensi mengapa profil pelajar Pancasila dibutuhkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
- Sebagai bintang penuntun pembelajaran
- Sebagai upaya mencapai cita-cita bangsa.
- Menyiapkan warga negara sekaligus warga dunia.
- Untuk kesejahteraan jiwa dan raga.
- Sebagai rumusan karakter dan kompetensi abad 21
- Sebagai profil lulusan
- Sebagai rujukan penyusunan kebijakan
Profil pelajar Pancasila merupakan rumusan yang mendukung tercapainya visi, cita-cita dan tujuan utama pendidikan sekaligus komitmen penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
ENAM DIMENSI BESERTA SUB ELEMENNYA,
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia. Lima elemen kunci beserta masing-masing sub elemennya:Â
(a) akhlak beragamaÂ
- Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa,Â
- Pemahaman Agama/ Kepercayaan,Â
- Pelaksanaan Ritual Ibadah.Â
(b) akhlak pribadiÂ
- Integritas,Â
- Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual.Â
(c) akhlak kepada manusiaÂ
- Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan,Â
- Berempati kepada orang lain.Â
(d) akhlak kepada alamÂ
- Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi,Â
- Menjaga Lingkungan Alam Sekitar.Â
(e) akhlak bernegaraÂ
- Melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia.
2. Dimensi Berkebhinekaan Global. Empat elemen kunci beserta masing-masing sub elemannya:Â
(a) Mengenal dan menghargai budayaÂ
- Mendalami budaya dan identitas budaya,Â
- mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya,
- Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
(b) Komunikasi dan interaksi antar budaya;Â
- Berkomunikasi antar budaya
- Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektifÂ
- Menjalin interaksi sosial
(c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan;Â
- Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.
- Menghilangkan stereotip dan prasangka
- Menyelaraskan perbedaan budaya