Mohon tunggu...
Antonius Lambok Ginting
Antonius Lambok Ginting Mohon Tunggu... -

Nama : Antonius Lambok Ginting TTL : Medan, 22 Maret 1989 Alamat : Jalan Pasar 3 No 152 Medan Agama : Kreisten Protestan Pendidikan : - SD Negeri 064966 (tamat tahun 2001) - SMP Negeri 12 Medan (tamat tahun 2004) - SMA Negeri 3 Medan (tamat tahun 2007) - Mahasiswa Ilmu Sejarah USU Stambuk 2007. Kegiatan : - Paduan Suara SMA Negeri 3 Medan. - Loper koran. - Konter pulsa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemko Medan Tidak Serius Tangani Pengorekan Parit

19 April 2011   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu upaya walikota dalam penanganan banjir di Medan yaitu dengan cara pengorekan parit seperti yang telah dilakukan di Jalan Krakatau antara simpang Bukit Barisan sampai simpang Jalan Karantina. Awalnya saya mengapresiasi program ini karena parit disekitar lokasi pengorekan diketahui kurang berfungsi dengan baik. Ketika hujan deras maka tidak jarang jalan ini digenangi air mulai dari semata kaki bahkan hampir setinggi betis orang dewasa. Tetapi saya memperhatikan cara kerja para pekerja yang tidak beraturan dan amburadul, dimana tanah beserta sampah hasil pengorekan dari parit dibiarkan begitu saja di pinggir jalan hingga beberapa hari. Saya menilai pekerjaan ini seperti perkerjaan yang sia-sia dikarenakan ketika hujan turun, tanah tadi masuk kembali ke dalam parit. Program ini yang awalnya dilakukan sebagai bentuk penanganan banjir justru menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran lingkungan. Timbunan tanah dan sampah ini menimbulkan bau tidak sedap terhadap orang yang melintas di jalan itu, serta merusak pemandangan. Hingga sampai hari ini, tanah dan sampah tadi masih "tertata rapi" di pinggir jalan, sementara pengorekan parit sudah selesai beberapa hari yang lalu. Keadaan ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap kinerja Pemko Medan yang terkesan setengah hati. Dimana Dinas Kebersihan kita ?
Warga di sekitar lokasi pengorekan sudah mulai mengeluh terutama bagi mereka yang rumah atau usahanya terdapat timbunan tanah dan sampah. Warga mengaku keadaan ini juga mempengaruhi kelancaran usaha mereka. Sebelumnya, keluhan ini telah disampaikan kepada lurah dan camat setempat, tetapi jawaban yang diperoleh, "sabar sedikit, kan demi kebaikan kita bersama.."
Kebaikan yang mana pak ? warga cuma meminta agar sampah pengorekan parit segera diangkut dan tidak ditelantarkan begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun