Peraturan-peraturan agama nampaknya rohani tapi sebenaranya semua itu adalah peraturan manusia seolah-olah apa yang dianjurkan adalah kehendak Tuhan tapi sebenarnya bersifat usaha manusia untuk memperoleh pembenaran. Hal ini berbeda dengan Kekeristenan Bahwa sesungguhnya berdasar dari Anugerah Allah jadi bukan usaha manusia. Efesus 2.8-9 "Sebab Karena Kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang memegahkan diri Karena itu kalau kita sudah menerima Kristus maka kekristenan kita tidak terletak pada kesalehan yang bersifat lahiriah
Sebuah kesimpulan sangat jelas secara teologis oleh Rasul Paulus bahwa semua peraturan dari hukum taurat adalah bayangan dar wujud aslinya yaitu Kristus jadi sekali lagi jangan kita terikat pada hal-hal yang bersifat hukum taurat. Sebab lebih penting wujud asli dari pengaharapan kita yaitu Kratus dari pada bayangan yang hanya bersifat hukum dan peraturan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan
Kekristenan yang murni adalah kehidupan yang terikat dengan Kristus dan Jemaat sebagai Tubuh-Nya Setiap anggota terikat dalam satu kesatuan sebagai Tubuh Kristus sehingga masing-masing dapat menerima pertumbuhan yang sama dan berfungsi sesuai peranan masing-masing Bila ada orang yang tidak terikat pada sebuah Kristus atau jemaat lokal, namun membesar-besarkan karunia rohaninya, dengan berbagai-bagai penglihatan dan nubuatan yang tidak jelas maka kata Rasul Paulus jangan dengarkan dia.
Karena itu marilah kita tetap hidup dalam anugerah Allah dan terikat sebagai jemaat komitmen dalam gereja lokal sehingga kita dapat bertumbuh dan berfungsi sesuai karunia dan peran kita masing-masing.
https://alkitab.app/v/39ae57fc4379
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H