Mohon tunggu...
Antonius Christiano Baylon
Antonius Christiano Baylon Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius Jakarta

There is more to see than meets the eye.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sebuah Kisah Perjalanan dari Menteng Raya Nomor 64

18 September 2024   22:00 Diperbarui: 18 September 2024   22:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sekolah Kolese Kanisius. Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jika Anda ingin mengubah dunia, nilailah orang lain berdasarkan kelapangan hatinya. - William H. Mcraven

Pandangan dan penilaian kita terhadap seseorang, seringkali dipengaruhi oleh pandangan cepat dan sebelah mata. Kita memandang seseorang berdasarkan ciri fisik atau sifat dari orang tersebut. Tak jarang, kita malah meremehkan seseorang ketika orang itu, kita anggap aneh dan tak seperti orang-orang biasanya. Namun, apa yang terjadi ketika mereka malah menunjukkan kapasitas sungguhnya?

Tak Diunggulkan

Semua orang pasti tertarik kepada cerita tentang mereka yang tidak diunggulkan atau tidak dijagokan. Mereka yang dikucilkan karena dianggap tidak menonjol, justru malah memiliki daya potensi yang lebih besar. Kenyataannya, itulah hidup yang terjadi dewasa ini. Kita terlalu cepat menilai seseorang tanpa mengetahui dan mengenal orang tersebut lebih dekat. 

Kalimat-kalimat ini membawa pada sebuah pengalaman beberapa waktu lampau ketika sedang berada dalam situasi menjalani latihan kepemimpinan untuk masuk ke sebuah organisasi.

Sebut saja tokoh yang diceritakan bernama N. N adalah seorang murid kelas 11 yang bersekolah di Kolese Kanisius. Selama ini tidak pernah mengikuti organisasi apa pun. Selama kelas 10, ia lebih banyak menghabiskan waktu selepas sekolah untuk di rumah. N juga tidak memiliki begitu banyak teman ataupun relasi yang luas. Ia lebih senang menghabiskan waktunya sendirian, melakukan apa yang ia sukai. Tetapi, suatu saat muncul sebuah motivasi yang besar dari dalam dirinya. 

Melihat teman-temannya berlomba-lomba untuk masuk ke sebuah organisasi, ia pun merasa tertantang dan tertarik untuk mencoba hal baru. Baginya, ini adalah kesempatan untuk membuka jalan baru dalam hidupnya yang selama ini terkesan monoton. Namun, ketika ia menceritakan niat dan kemauannya kepada orang di sekitarnya, ia justru malah ditertawakan. 

Mustahil bagi seseorang yang tidak punya pengalaman apapun, relasi yang sedikit, dan daya kelebihan untuk berjuang masuk ke organisasi dengan proses seleksi yang sangat panjang dan ketat.

Tetapi baginya, mereka yang meragukannya justru malah memotivasinya. Ia memiliki tekad berapi-api untuk mengikuti tahapan seleksi dari awal hingga akhir. Ia memiliki satu tujuan, yaitu untuk membuktikan pada orang-orang disekitarnya, bahwa penilaian mereka salah dan tak sepantasnya mereka menilai seseorang dengan sebelah mata. Perjalanan panjangnya pun dimulai. 

Tahap demi tahap ia jalani dan lewati. Perjalanannya sungguh berat dan menantang, terlebih lagi ini kali pertama bagi dirinya menghadapi situasi-situasi yang selama ini bahkan tidak pernah terlintas sekalipun dalam benak pikirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun