Mohon tunggu...
Antonius Babo Wea
Antonius Babo Wea Mohon Tunggu... Lainnya - Profil tersebut di atas adalah profil pribadi

Nama Lengkap: Antonius Babo Wea Nama Panggil : Anton status: Menikah pekerjaan; swasta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ketika Pohon Membutuhkan Tangan Perempuan

9 Mei 2022   13:57 Diperbarui: 13 Mei 2022   15:11 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokpri)
(Dokpri)

Pada Rabu, 20 April 2022 mereka kembali mendatangi sumber mata air Sungai Motang. Kedatangan kaum perempuan dampingan Yakines ini tidak lain adalah untuk melakukan kontrol atau dalam bahasa Manggarai disebut laat mata wae. 

Hasil yang tidak mengkianati proses. Semua jenis anakan kayu yang telah ditanam itu semuanya hidup. 

Di kesempatan laat mata wae tersebut, mereka kembali melakukan penanaman lagi sebanyak 20 anakan kayu Bancang. Mereka tetap berharap bahwa sejumlah anakan kayu yang telah mereka tanam itu akan tetap hidup. 

Kepala Desa Watu Umpu, Lasarus Radun, SPd mengungkapkan rasa bangganya dengan memberikan apresiasi dan hormatnya kepada kaum perempuan dampingan Yakines yang telah berinisiatif memberikan perhatian untuk memberikan perlindungan pada sumber daya air di desanya. Ia bangga dengan keberanian dan kesadaran baru yang terlahir dari kaum perempuan di desanya itu.

"Secara pribadi dan sebagai kepala desa saya merasa bangga dan patut memberikan apresiasi kepada kaum perempuan dampingan Yakines yang telah berinisiatif melakukan penanaman anakan kayu di sekitar mata air Sungai Motang." Ungkap Sang Kades.

Kebanggaan, apresiasi dan hormat patut diberikan kepada kaum perempuan itu karena mereka telah melakukan terobosan baru yang belum pernah ada dalam kehidupan budaya masyarakat Manggarai.

Di sana, di Manggarai pada umumnya upaya pelestarian sumber mata air biasanya hanya dilakukan oleh kaum pria atau para bapak dalam balutan ritual adat Barong Wae.

Kaum perempuan dampingan Yakines ini tanpa mengharapkan imbalan yang setimpal mereka ulurkan tangan atas sumber mata air yang teralir bukan untuk mereka sendiri tetapi untuk warga di desa dan kampung tetangga. Ini juga yang menjadi dasar mengapa kepala desa merasa bangga.

Menurut kepala Desa Watu Umpu, Lasarus Radun, sumber mata air Sungai Motang itu hanya dialiri untuk masyarakat desa tetangga yakni Desa Golo Ronggot dan satu Dusun yakni Dusun Konang, Desa Watu Umpu.  

Hal baru dan berbeda telah ditunjukan oleh kaum perempuan dampingan Yakines dari Desa Watu Umpu. Tanpa ritual dan tanda, mereka tergerak dan serentak memberikan tangannya untuk pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun