Pemimpin Produk Kolese Kanisius

Kolese Kanisius telah menjadi bagian penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia, terutama dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Sejak berdiri pada tahun 1927, sekolah ini berperan besar dalam melatih calon-calon pemimpin bangsa. Selain fokus pada prestasi akademis, Kolese Kanisius juga menekankan pentingnya pengembangan karakter kepemimpinan melalui berbagai kegiatan di luar kelas. Siswa didorong untuk tidak hanya menjadi pintar, tetapi juga mampu memimpin, bekerja sama, dan bertanggung jawab, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa depan sebagai pemimpin yang tangguh.

Kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat. Seorang pemimpin yang baik tidak hanya mampu mengarahkan kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama, tetapi juga memberi inspirasi, mendengarkan, dan mendorong orang lain untuk berkembang. Kepemimpinan yang efektif membantu menciptakan lingkungan yang harmonis di mana setiap orang dapat berkontribusi secara optimal.

Dalam pengembangan diri saya selama hampir 6 tahun saya bersekolah di Kolese Kanisius, saya telah mengalami banyak tantangan dan pergolakan diri yang melatih saya untuk menjadi seorang pemimpin. Banyaknya kegiatan dan acara acara yang diadakan untuk menjadikan siswa siswanya seorang pemimpin tentunya memfasilitasi para siswanya tumbuh menjadi pribadi yang akan berguna di masyarakat. Kegiatan kegiatan yang tentunya seru dan bermanfaat menjadi kan Kanisius sekolah yang tidak hanya terfokus ke dunia pendidikan akademik tetapi hal hal moral dan non akademik juga diperhatikan.

Salah satu kegiatan penting dalam pengembangan kepemimpinan di Kolese Kanisius adalah Ignatian Leadership Training (ILT). ILT merupakan program pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan siswa berdasarkan Spiritualitas Ignasian, yang berakar pada ajaran Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Yesus (Jesuit). Kegiatan ini tidak hanya sekadar latihan kepemimpinan biasa, tetapi merupakan pengalaman yang mendalam dan menyeluruh, di mana para siswa diajak untuk memahami diri mereka sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan, serta mempelajari cara menjadi pemimpin yang bijaksana, adil, dan penuh empati.

Sifat pemimpin yang penuh empati ditunjukan dengan fokus dari ILT sendiri yaitu "man for others", menjadi pribadi yang berorientasi pada pelayanan kepada orang lain. Dengan demikian, lulusan dari program ini diharapkan mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Saya sebagai siswa Kolese Kanisius merasakan sendiri dampak dan efek nyata setelah mengikuti ILT ini. Saya menjadi pribadi yang lebih tegas, berkomitmen dan penuh empati. Prinsip "Men for Others" ini benar benar diterapkan dalam ILT yang menjadikan saya sebagai salah satu peserta merasakan pentingnya empati dan peduli terhadap orang lain. Kegiatan kegiatan yang mengharuskan kerja sama dan komitmen tinggi untuk mau terus bersatu dan peduli tentunya menanamkan nilai nilai penting di dalam diri saya sebagai bekal saya menjadi pemimpin dan masyarakat yang berguna di dunia luar. 

Lewat kegiatan ini tentunya diharapkan agar siswa siswa di masa depan bisa menjadi pemimpin unggulan yang tidak hanya bisa memerintah orang lain tetapi juga yang peduli terhadap orang lain. Kolese Kanisius sebagai institut pendidikan juga diharapkan terus melaksanakan kegiatan ini kedepannya sebagai produsen pemimpin demi masa depan yang lebih cerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H