Mohon tunggu...
antoni hutasoit
antoni hutasoit Mohon Tunggu... Jurnalis - Lelaki

cinta damai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemimpin ( Penghasut)

7 Mei 2019   19:30 Diperbarui: 7 Mei 2019   19:31 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah panggung demontran akbar

Seorang pemimpin aksi berteriak lantang,

" Terus lawan..."

" Perjuangan memang butuh perngorbanan"

"Berjuanglah saudaraku, bahkan jika harus bertaruh raga dan nyawa.."

"Berjuanglaaaah....", lelaki tua itu menutup orasinya yang berapi-api di hadapan ribuan orang...

Suara demostran bergemuruh.

Langit terbelah.

Mobil-mobil terbakar. \

Gerbang kota bergetar, tersapu gelombang amarah.

Seisi negeri porak-poranda.

Lalu, kota dikuasai airmata..

Di negeri seberang..
Seorang lelaki tua rebah di ranjang para raja..
Menikmati biji-biji anggur dari jemari para bidadari
Ia tertawa, menyeringai..Melihat kota damai itu akhirnya terbakar...


#dialogsecangkirkopi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun