TANPA TUHAN AKU JADI APA?
Segala sesuatu dalam hidup pasti berubah. Lihat saja usiaku sekarang semakin bertambah,waktu demi waktu berubah. Hari-hari dijalani dengan cara yang tak sama lagi.
Banyak hal telah dan akan selalu berubah. Perubahan kadang-kadang bisa diprediksi dan kadangpun tidak. Kebanyakan datang secara tiba-tiba tanpa pernah bertanya tentang kesiapan menghadapinya.
Seperti saat ini, ketika aku mengalami hari-hari buruk. Mampukah aku bertahan dalam iman dan kedewasaan? situasi ini mau tidak mau, suka tidak suka harus kuhadapi dan sikapi dengan baik. Momen ini menjadi pengingat bahwa aku pernah berproses.
Tentang berjuang, tentunya aku tidak sendiri. Ada Tuhan Yesus yang menopang ketidakmampuanku, ada panggilan yang harusku rawat, ada keluarga yang menjadi alasanku untuk berjuang, ada orang-orang yang kucintai yang harus kubanggakan.
Bagaimanapun kesulitan, tantangan dan kejenuhan yang dihadapi,aku selalu meminta untuk tetap setia menjalaninya dengan penuh rasa syukur dan ikhlas. Pengalaman sulit mengubah pribadiku menjadi kuat. Memang pada prosesnya aku terlihat seperti lemah tak berdaya, ingin menyerah, hanya air mata tanpa suara.
Tanpa Tuhan aku jadi apa?            tanpaNya aku bukan siapa-siapa     tanpaNya aku tak sanggup           tanpaNya aku tak bisa berbuat apa-apa.   Aku kuat dan mampu oleh karena campur tangan Tuhan dan orang-orang baik yang ada disekitarku.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, entah itu kesedihan, tantangan, luka, kejenuhan, anggaplah semua itu sebagai peluang menuju kebaikan-kebaikan yang lain. Anugerahilah aku Tuhan untuk senantiasa dikaruniai hati yang pandai bersyukur dan tidak mengeluh.
Malang, 15 Mei 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H