Mohon tunggu...
Antonia EndahSusetya
Antonia EndahSusetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukses Ciptakan Inovasi Produk Baru Hasil Olahan Alpukat dan Turunan Jahe Jalaran oleh UMKM Kelompok Wanita Tani Maju Lestari dan KKN Tim II UNDIP 2022

16 Agustus 2022   00:07 Diperbarui: 16 Agustus 2022   00:20 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Jrakah, Kebondowo (5/8/22) - Kelompok Wanita Tani bersama KKN UNDIP 2022 berhasil menemukan inovasi olahan makanan dari alpukat dan jahe jalaran.

Tanaman jahe dan alpukat merupakan potensi perkebunan yang terbesar di Dusun Jrakah Desa Kebondowo. Sejak tahun 2016 Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Jrakah telah berhasil membangun dan mengembangkan Usaha Mikro Jahe Jalaran sebagai upaya untuk memanfaatkan hasil perkebunan jahe yang diolah menjadi jahe instan bubuk bernama Jahe Jalaran. Produk Jahe Jalaran menjadi oleh oleh wajib ketika berkunjung ke Dusun Jrakah.


Seiring berjalannya waktu, pasar jahe jalaran semakin menurun dikarenakan banyaknya pesaing UMKM yang memproduksi jahe instan bubuk serupa. Masa Corona virus seharusnya dapat menjadi kelebihan untuk mendapatkan pemesanan yang lebih banyak karena Jahe Jalaran dapat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit covid-19, Namun  Jahe Jalaran masih kurang mendapatkan pasar sehingga perlu adanya dukungan dan solusi untuk mengembangkan UMKM Kelompok Wanita Tani Maju Lestari menjadi lebih sukses dan memenangkan pasar. 

Solusi yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan metode pemasaran, memperluas area pemasaran dan menciptakan inovasi sebagai variasi produk UMKM Kelompok Wanita Tani Maju Lestari. Peningkatan metode pemasaran dilakukan dengan pendampingan tim KKN UNDIP 2022 untuk memanfaatkan IPTEK seperti toko online di berbagai e-commerce serta memperluas area pasar dengan mencari mitra pemasaran seperti di tempat wisata. 

Dalam pertemuannya dengan perwakilan Kelompok Wanita Tani pada (10/7/22), Kepala Desa Kebondowo (Ahmad Yani, S.TP) meminta agar KWT dapat berinovasi untuk menciptakan suatu produk baru dengan memanfaatan potensi yang ada serta nantinya akan menjadi produk turunan dari Jahe Jalaran.
 
Dari tantangan tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip mencoba melakukan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mencari formulasi atau resep yang tepat. Formulasi pie susu jahe dengan rasa yang baik dapat diperoleh dengan mudah namun pada uji coba pencarian resep stik alpukat cukup sulit karena pengolahan alpukat menjadi produk yang melalui pemanasan akan sangat rawan untuk menghasilkan rasa pahit sehingga perlu adanya pengamatan dan metode khusus untuk mengurangi rasa pahit yang tidak diinginkan.

Setelah melakukan beberapa kali uji coba akhirnya didapatkan formulasi yang tepat untuk dua produk baru tersebut yang diberi nama ASIK (Alpukat Stick) dan Pie Susu Jahe Jalaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun