Aku sedih, aku cemas karena kesalahan yang aku buat..
Hati nuraniku semakin memperburuk keadaan dengan mengadiliku begitu kejamnya..
Aku runtuh dalam sekejap, pertahananku jebol seketika..
terbangun dengan rasa putus asa, seperti mau mati rasanya,
Otakku lumpuh seketika terkena stroke, tak mampu berpikir sehat,
Bateraiku habis, aku perlu dicas, aku tersungkur dihadapanNya, meminta ampun untuk semua kesalahan yang sudah kuperbuat. Bapa, ampuni aku.
Satu jawaban yang aku dapat, aku terlalu bangga dengan kekuatanku bahwa aku tidak mungkin jatuh, dan ternyata aku jatuh…..
Dalam kekuatanku yang terlalu rapuh, seharusnya aku tetap mengingatNya, setiap milidetik atau satuan waktu yang terkecil aku harus terus bersandar padaNya.
Terima kasih Bapa, dosa ini menamparkubegitu kerasnya. Mengingatkanku akan alpaku atas kehadiranMU dalam hidupku
Bimbing aku Bapa, agar aku lebih mencintaiMu, lebih sering bertelut sehingga aku disadarkan setiap saat bahwa aku hanya insan lemah, dan hanya dengan mengandalkanMu aku bisa mendapatkan keselamatan.
kuatkan aku Bapa, dan buat aku peka terhadap hadirnya Iblis-iblis disekitarku, yang terus mencari kesempatan untuk menjatuhkanku, menyamar dalam samaran sempurna, menggoda dengan begitu genitnya, dan pada akhirnya tertawa terbahak-bahak karena kekalahanku.
Air dingin yang mengguyur sekujur tubuhku, membersihkan semua kotoran yang menempel, di kamar sempit itu dalam ketelenjangan aku ditelanjangi dan menemukan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H