Mohon tunggu...
antonetta maryanti
antonetta maryanti Mohon Tunggu... -

i was just learning to write...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ampuni Aku Bapa

22 Maret 2010   11:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sedih, aku cemas karena kesalahan yang aku buat..

Hati nuraniku semakin memperburuk keadaan dengan mengadiliku begitu kejamnya..

Aku runtuh dalam sekejap, pertahananku jebol seketika..

terbangun dengan rasa putus asa, seperti mau mati rasanya,

Otakku lumpuh seketika terkena stroke, tak mampu berpikir sehat,

Bateraiku habis, aku perlu dicas, aku tersungkur dihadapanNya, meminta ampun untuk semua kesalahan yang sudah kuperbuat. Bapa, ampuni aku.

Satu jawaban yang aku dapat, aku terlalu bangga dengan kekuatanku bahwa aku tidak mungkin jatuh, dan ternyata aku jatuh…..

Dalam kekuatanku yang terlalu rapuh, seharusnya aku tetap mengingatNya, setiap milidetik atau satuan waktu yang terkecil aku harus terus bersandar padaNya.

Terima kasih Bapa, dosa ini menamparkubegitu kerasnya. Mengingatkanku akan alpaku atas kehadiranMU dalam hidupku

Bimbing aku Bapa, agar aku lebih mencintaiMu, lebih sering bertelut sehingga aku disadarkan setiap saat bahwa aku hanya insan lemah, dan hanya dengan mengandalkanMu aku bisa mendapatkan keselamatan.

kuatkan aku Bapa, dan buat aku peka terhadap hadirnya Iblis-iblis disekitarku, yang terus mencari kesempatan untuk menjatuhkanku, menyamar dalam samaran sempurna, menggoda dengan begitu genitnya, dan pada akhirnya tertawa terbahak-bahak karena kekalahanku.

Air dingin yang mengguyur sekujur tubuhku, membersihkan semua kotoran yang menempel, di kamar sempit itu dalam ketelenjangan aku ditelanjangi dan menemukan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun