Mohon tunggu...
Anton Sulaiman
Anton Sulaiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Sebelas Maret University

A university student currently in the first semester of the Informatics program. Has an interest in exploring technology, finance, and economics further.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Money Management, Seni Mengelola Keuangan bagi Mahasiswa

19 November 2024   23:05 Diperbarui: 20 November 2024   03:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengelola Keuangan  (Sumber: INSTIKI)

      Sering kali, masa perkuliahan menjadi kesempatan pertama bagi banyak orang untuk belajar mengelola keuangan secara mandiri. Namun, di era digital saat ini, tantangan menjadi semakin kompleks karena berbagai platform belanja online, layanan streaming berbayar, dan gaya hidup modern yang mengharuskan pengeluaran tambahan. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Financial Education Center Indonesia pada tahun 2023, sebanyak 65% mahasiswa menyatakan bahwa mereka kehabisan uang saku sebelum akhir bulan. Dari jumlah tersebut, 40% di antaranya terpaksa melakukan pinjaman uang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan manajemen keuangan dengan baik. 

      Menurut pandangan saya, penting bagi mahasiswa untuk mempelajari dan mengimplementasikan manajemen keuangan sejak usia muda. Keterampilan ini membantu mereka dalam mengelola keuangan sehari-hari serta memperkuat kebiasaan finansial yang positif. 

Tanpa mengatur keuangan dengan bijak, mahasiswa dapat berisiko mengalami kesulitan keuangan, stres mental, bahkan terlilit utang. Karenanya, urusan mengatur keuangan sangat penting bagi kita untuk bisa mandiri secara finansial. 

      Pertama, dengan money management yang efektif, mahasiswa dapat memaksimalkan nilai dari setiap nominal rupiah yang mereka miliki. Dengan mengikuti prinsip 50-30-20 (50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan), mahasiswa bisa memastikan punya dana yang cukup untuk kebutuhan penting sambil tetap menikmati kehidupan kampus yang menyenangkan.

 Sebagai contoh, dengan mengatur anggaran dengan cermat, seorang mahasiswa bisa membeli buku kuliah, membayar transportasi, dan tetap memiliki uang untuk kegiatan sosial tanpa perlu khawatir kehabisan dana di pertengahan bulan. 

      Selanjutnya, menerapkan money management sejak usia muda akan membantu membentuk pola pikir finansial yang positif. Menurut data dari Institut Keuangan Mahasiswa, mahasiswa yang konsisten mencatat dan menganalisis pengeluaran mereka cenderung memiliki tingkat stress finansial yang 40% lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukannya. 

Keahlian dalam menangani tekanan keuangan menjadi sangat penting mengingat bahwa situasi keuangan yang tidak stabil dapat memengaruhi kinerja akademis secara negatif. 

      Ketiga, zaman digital memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan. Beragam aplikasi keuangan serta alat digital bisa membantu untuk mencatat pengeluaran, mengingatkan jadwal pembayaran, hingga menganalisis gaya belanja. 

Mahasiswa yang cerdas dalam menggunakan teknologi telah terbukti mampu mencapai target keuangan mereka daripada yang tidak memanfaatkan bantuan digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun