Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Lahir tgl 18 April 1947 di Lakmaras, Belu, Timor, NTT, Indonesia. Tinggal di Kupang. Doktor Studi Pembangunan dari Universitas Kristen Satyawacana Salatiga (2011). Dosen tamu di Fakultas Pascasarjana Interdisipliner, Universitas Kristen Satyawacana Salatiga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Peternak

29 Agustus 2023   10:53 Diperbarui: 29 Agustus 2023   10:57 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Peternak. Kawannya, Petani dan Nelayan. Tiga orang ini yang cari makan untuk diri dan sesama. Semua manusia, kita,  dapat makan dari tiga orang ini. Peternak itu akrab dengan padang dan ternak. Petani akrab dengan tanah dan tanaman. Nelayan akrab dengan laut dan ikan. Tiga orang ini hidup tanpa banyak omong. Mereka menyatu dengan tanaman, ternak dan ikan.

Nafsu mendapat rezeki mendorong peternak untuk sayang ternak, kecil besar sesuai keadaan alam tempat huniannya. Nalar peternak luar biasa cerlang, karena dia tahu setiap perilaku ternak yang ia sayangi. Naluri peternak membuat dirinya akrab dengan ternak sebagai sahabat sampai ia sapa dengan nama. Nurani peternak tergerak untuk memohon pada Sang Pencipta supaya ternaknya aman dan setiap saat ia syukuri rezeki yang ia peroleh dari ternak yang dipeliharanya. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Empat unsur ini, NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI secara sangat sederhana ada dalam tiap diri ternak. Nafsu hidup mendorong ternak untuk melolong mencari peternak, tuannya, bila ia lapar atau celaka. Nalar ternak bekerja untuk mengikuti peternak ke mana dirinya diarahkan untuk memperoleh pakan. Naluri ternak mendorong hewan ternak untuk taat pada perintah tuannya. Nurani ternak membuat diri ternak terbaring nyenyak dalam kandang tuan pemiliknya.

Empat unsur itu ada secara penuh dalam diri manusia, sang peternak. Pencipta, TUHAN, menaruh empat unsur kepribadian ini dalam diri kita setiap manusia, termasuk peternak untuk berkontak dengan hewan ternaknya. Kalau terhadap ternak, hewan, manusia, kita-kita ini, masih atur, Nafsu, masih hitung, Nalar, masih pelihara, Naluri, masih sayang, Nurani, mengapa kita dengan kita, sesama manusia, tidak salurkan empat unsur ini secara benar antar kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun