4. Teori Kognitif Sosial
Teori psikologi kepribadian ini menekankan soal pentingnya pembelajaran observasi, efisiensi diri, proses kognitif, dan pengaruh situasional. Tokoh utama yang mengusulkan Teori Kognitif Sosial adalah Albert Bandura.
5. Teori Sifat
Teori Sifat merupakan teori yang menitikberatkan pada pengenalan, pendeskripsian, dan pengukuran sifat tertentu yang membangun kepribadian manusia. Para peneliti memercayai bahwa teori psikologi kepribadian ini bermanfaat untuk memahami perbedaan di antara individu. Teori Sifat dikembangkan oleh Raymond Cattell dan Hans Eysenck.
6. Teori Perilaku
Pada 1913, John Watson mengembangkan teori psikologi kepribadian ini. Teori Perilaku ialah studi kepribadian manusia yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Orang-orang yang mendukung teori ini meyakini bahwa manusia mampu mempelajari perilaku dengan sistem imbalan dan hukuman. Sistem imbalan disebut dengan pengondisian.
Menurut B. F. Skinner, pengondisian terdiri atas dua jenis, yaitu klasik dan operan. Pengondisian klasik didasarkan pada pembelajaran perilaku melalui asosiasi berpasangan. Sementara itu, pengondisian operan fokus pada konsekuensi dari sebuah respons yang berkaitan dengan potensi pengulangan suatu perilaku.
7. Teori Investasi Sosial
Teori ini dikembangkan oleh beberapa peneliti. Namun, pihak yang paling mendukung adalah ahli psikologi bernama Brent Roberts. Ia dan rekan-rekannya menulis tentang "Prinsip Investasi Sosial", atau yang mereka sebut juga dengan "Model Neososioanalitik".
Menurut teori ini, ketika seseorang menginvestasikan dirinya dalam sebuah peran sosial baru, misalnya menjadi suami atau istri, perkembangan kepribadiannya akan terjadi dan dapat berubah seiring waktu. Dalam peran baru, seseorang akan melihat ganjaran dan risiko dari tindakan tertentu. Hal ini berpotensi mengubah kepribadiannya, bahkan kepribadian yang berasal dari genetik.
8. Teori Kognitif-Afektif