Bagi masyarakat umum, Rudy Badil adalah suatu yang asing. Namun bagi mereka yang pernah mengalami besar di tahun 1970-an dan awal 80-an, pastilah sering mendengar nama Rudy Badil.Â
Bagi para alumni UI angkatan lama, Rudy Badil adalah legenda. Bagi para jurnalis-intelektual di Kompas Rudy Badil adalah seorang guru bagi mereka yang ingin melakukan liputan jurnalistik berbasis kebudayaan, bagi grup komedi Warkop, Rudy Badil adalah pepunden, dia-lah yang membangun Warkop sebagai grup lawak yang secara revolusioner mengubah dunia lawak kita secara massif.
Saya sendiri secara pribadi dengar nama Rudy Badil, sekitaran tahun 1986 saat almarhum Bapak saya salah menyebut pelawak Rudy Djamil sebagai Rudy Badil.Â
Suatu saat di sebuah acara TVRI "Oh itu Rudy Badil kayaknya", ketika saya bertanya nama seorang pelawak yang tiba-tiba muncul dari satu panggung.Â
Saya sendiri dulu waktu SD di tahun 80-an, juga kerap menyalahartikan pelawak Atet Zakaria sebagai Rudy Badil. Dalam kenangan saya pribadi wajah Rudy Badil asing, namun anehnya dia legenda lawak itu sendiri, ini ibarat raksasa puisi Umbu Landu Paranggi, dimana wajahnya asing tapi dia kerap disebut sebagai pemuncak puisi di Indonesia.
Sejak ayah saya menyebut Rudy Badil dan kemudian saya kerap mendengar Rudy Badil adalah pelawak besar saya penasaran dengan nama itu. Barulah beberapa tahun belakangan saya bertemu dengan wartawan senior Kompas, Budiarto Shambazy di satu tempat, ia bercerita panjang lebar tentang Warkop DKI dan Rudy Badil disebut namanya.Â
Disinilah sedikit banyak cerita soal Rudy Badil terkuak dan ketika Rudy Badil mangkat, namanya naik lagi dan orang terkenang dengan Warkop, sebuah grup legenda yang sampai detik ini cuplikan-cuplikan adegan film-nya masih merajai Youtube, Instagram, dan Facebook serta diiringi komentar oleh generasi kemudian "Sebagai sebuah lawakan terbaik dari zaman lampau". Warkop bagi generasi milenial masih dianggap sebagai "Dewa Kejayaan" dunia lawak kita.
Bila Teguh Srimulat punya kredo "Aneh itu lucu", maka Warkop punya kredo otentik "Jebakan Pikiranmu-lah yang lucu". Dari kredo inilah kita menggulirkan kenangan kita pada Warkop, dimana Rudy Badil terlibat di awalnya.
Warkop dan Generasi Lawakan Radio
Melawak di radio bukanlah otentik generasi 70-an, tapi lawakan lawakan di radio sudah dikenal bahkan sejak zaman Revolusi Bersenjata 1945 sampai dengan dekade 1950-an.Â
Ada dua orang paling beken di masa pergolakan bersenjata 1945 dalam hal melawak di radio, adalah Drs. Purnomo dan Hardjodipuro yang menjadi pelopor lawak di radio, dua orang ini kemudian dikenal nama udaranya sebagai "Mang Udel" dan "Mang Cepot".Â