Mohon tunggu...
Anton Sty
Anton Sty Mohon Tunggu... -

Pembaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara-cara Kadaluarsa Rob Allyn

6 Juli 2014   19:32 Diperbarui: 5 November 2015   19:21 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapakah Rob Allyn, nama yang santer disebut-sebut terkait langsung dengan Prabowo? Beberapa media menyebut laki-laki berambut pirang itu kini berperan sebagai konsultan yang disewa untuk memoles citra Prabowo. Salah satu sumber mengatakan bahwa Rob Allyn adalah bekas "tangan kanan" yang memenangkan George W. Bush ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Texas tahun 1994 (Tempo, 27 Juni). Seberapa hebatkah orang ini hingga Prabowo kepincut menggunakan jasanya?

Nama Rob Allyn melejit saat George W Bush berhasil menang dalam pemilihan gubernur di AS. Pada era tahun 1994 tersebut, Rob Allyn menggunakan cara-cara frontal untuk mengurus kampanye Bush, termasuk meniupkan isu politik dan SARA dibelakang pesaingnya John McCain. Inilah cara yang sedang dipraktekkan untuk menyerang Jokowi.

Mula-mula Rob Allyn memburuk-burukkan kebijakan McCain dalam masalah lingkungan. Pada suatu hari, tiba-tiba muncul sebuah iklan wajah McCain yang ditimpa gambar asap knalpot polusi. Kemudian McCain diklaim sebagai tokoh yang menolak penggunaan energi surya, sementara Bush adalah pemimpin yang menutup pabrik-pabrik yang menyebabkan polusi. Padahal, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Di masa Bush menjabat gubernur  Texas, orang Republiken yang dekat dengan bisnis minyak bumi itulah yang menyebabkan ibukota Texas, tertinggi polusinya di AS (sumber: arsip The Environmental Protection Agency).

Iklan itu mengatasnamakan Republicans for Clean Air sebagai pemasangnya. Namun belakangan diketahui, ternyata nama itu tidak ada dan hanya fiktif belaka. Beberapa media tahu, Allyn kemudian mendapat bayaran $ 46 ribu atas iklan itu.

Majalah Vanity Fair, November 2004, dalam salah satu artikelnya "The Trashing of John McCain" menceritakan betapa keji kampanye yang berlangsung. Dalam tulisan itu diceritakan bagaimana sejumlah besar selebaran yang berbunyi "McCain punya anak Negro" beredar di segenap penjuru. Selembar foto keluarga McCain bersama seorang anak berkulit hitam pun dipampang. Dikesankan bahwa anak itu berasal dari perhubungan di luar nikah McCain, anak yang kemudian dipungut sebagai bagian keluarga.

Padahal, gadis hitam itu adalah bocah penderita cacat mulut yang ditemukan oleh tokoh rohaniwati Bunda Theresa di Bangladesh tahun 1991. Gadis itu lantas dibawa oleh Cindy McCain (putri John McCain) ke Amerika untuk dioperasi.

Rob Allyn dan Cara-cara yang Kadaluwarsa

Banyak sumber yang menilai, kampanye hitam yang diarahkan ke Jokowi berasal dari ide-ide Rob Allyn. Mereka berani menarik kesimpulan itu sebab ada pola yang sama dengan cara-cara yang digunakan Rob Allyn berkampanye dari waktu ke waktu. Meski Fadli Zon, wakil ketua Gerindra, menampik bahwa tak ada keterlibatan Rob Allyn dalam kampanye Prabowo. Tapi fakta tentang kedekatan adik Prabowo, Hasyim Djojohadikusumo, dengan Rob Allyn tak bisa ditutupi.

Sebetulnya, cara-cara Rob Allyn sudah sangat kadaluwarsa. Kampanye kotor yang dilakukannya pada masa lalu jelas tak akan berhasil diterapkan pada masa-masa sekarang. Terbukti, pada pilpres Amerika Serikat, Barack Obama tetap berhasil meraih suara terbanyak meskipun diterpa isu SARA berkepanjangan. Kira-kira apa sebabnya?

Meskipun pernah menuai sukses, tapi konsep politik kotor Rob Allyn tak bisa diterapkan ketika budaya informasi sudah berubah menjadi budaya gadget, yang dengan sendirinya mengubah kebiasaaan masyarakat dalam menerima informasi. Dari budaya "pasrah menerima" menjadi budaya diskusi hebat, berdebat melalui media online, berpendapat lewat pamer status, dan berkampanye melalui foto selfie.

Dengan demikian, masing-masing orang tak bisa dengan mudah dihasut dan dicekoki hanya dari satu sumber informasi. Karena hanya dengan sekali klik saja, ribuan pikiran bisa diakses, ragam informasi yang bisa sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan yang lainnya. Seseorang bisa dengan mudahnya balik  menyerang ketika tokoh idamannya diserang dengan kata-kata, dan bisa membalikkan isu dengan berbagai data dan fakta yang diperoleh dari Facebook, Twiter, Instagram, Google, dan ribuan link online lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun