Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa memiliki kesempatan dalam pengembangan dirinya, peminatan dan mengembangkan bakatnya.
Semisal disekolah atau pondok pesantren siswa diberikan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat islami sebagai warisan budaya luhur bangsa asli Indonesia.
Disatu sisi memperkenalkan pencak silat terhadap siswa, pada sisi lain pencak silat mampu melatih diri siswa dalam mempersiapkan jiwa, raga dan karakter yang kuat bagi siswa.
Pencak silat asli bangsa indonesia, diwarnai nilai-nilai budaya luhur keislaman, program latihannya menggabungkan unsur beladiri, amaliyah (do'a) dan etika Islam.
Semenjak dahulu sudah hadir dan diajarkan walisongo maupun para ulama hikmah nusantara dan terpelihara sampai sekarang, salah satunya Paguron Silat Perisai Diri Matahari yang eksis memelihara tradisi pencak silat islami di sekolah-sekolah dan pondok pesantren.
Keberadaan Paguron, menjaga dan memelihara tradisi pencak silat warisan para waliyullah, ulama, dan hukama nusantara.
Tentunya, siswa dapat pula diberikan ekstrakurikuler keagamaan yang menarik sebagai persiapan kehidupannya di masyarakat berupa kegiatan Islamiyat seperti pengurusan jenazah, pembinaan baca tulis Al-Qur'an (BTQ), shalawatan, marhabaan, tahlilan, nasyid, Hadroh, pentas seni islami dan masih banyak lagi ragam kegiatan keagamaan yang penuh manfaat untuk dijadikan kegiatan ekstrakurikuler disekolah.
Simulasi kepengurusan jenazah dapat dijadikan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik, bermanfaat dan berguna, keterampilan siswa dalam memandikan, mengkafani jenazah, menshalatkan, dan menguburkan jenazah sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengalaman ekstrakurikuler akan menjadi wahana persiapan karir bagi siswa, yaitu terfasilitasinya peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat sesuai bidang keinginannya.
Ekstrakurikuler juga berfungsi memperluas pengalaman dalam bersosialisasi, melalui praktek keterampilan, komunikasi dan internalisasi nilai-nilai karakter siswa.