Pemikiran Prof. Notonagoro tentang filosofi pancasila terhitung begitu monumental, karena melalui penelitiannya telah berhasil menguak makna dan filosofi yang terkandung dalam pancasila.
Beliau menemukan bahwa pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah fundamental negara RI, sifat-sifat hubungan antara pancasila dengan negara RI, teori causa guna menjelaskan asal mula pancasila, dan kepancasilaan bangsa indonesia dalam lingkup "triprakara".
Mengaitkan pula kedudukan pancasila terhadap pengusahaan ilmu pengetahuan di Indonesia, menemukan bangun hirarkis-piramidal pancasila.
Mengulas juga terkait pancasila sebagai asas pendidikan nasional dan moral bangsa yang memiliki ciri khas berdasar pada kandungan pancasila.
Hubungan erat adanya persatuan dan kesatuan antara sila yang satu dengan sila-sila lainnya, yaitu sila ke 1, sila ke 2, sila ke 3, sila ke 4 dan sila ke 5 memiliki keterkaitan hubungan yang tidak dapat dipisahkan lagi.
Keterhubungan antar sila dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi manusia seutuhnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Pengamalan makna dan kandungan pancasila yang menyeluruh akan menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi kuat, tangguh, beradab, maju dalam segala bidang dan sukses dalam perhelatan dunia.
Keberhasilan tokoh filsafat pancasila ini, dalam menorehkan penggalian kandungan yang terdapat dalam pancasila menambah khasanah pemikiran pancasila dari para ahlinya.
Pemaparan hasil penelitian ilmiah yang dilakukan sejak tahun 1951 yang fenomenal dari pemikiran filsafat pancasila Notonagoro secara Comparative philosophy, antara lain :
1. Pancasila merupakan asas pandangan dunia, suatu asas pandangan hidup, buah hasil perenungan jiwa yang mendalam, buah hasil penela'ahan cipta yang teratur dan seksama diatas basis pengetahuan dan pengalaman hidup yang luas (Notonagoro, 1975).