Tahu tempe merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi, sebagai penganan sehari-hari dalam mencukupi kebutuhan makan keluarga dari mulai orang kecil sampai orang besar.
Kelangkaan tahu tempe bisa menyebabkan tidak terpenuhinya sebagian kebutuhan makan yang selama ini sudah menjadi konsumsi sehari-hari, tidak sedikit warga masyarakat yang menjadikan tahu tempe ini sebagai makanan favorit keluarganya.
Sajian tahu tempe dapat menambah keharmonisan keluarga saat makan bersama, melengkapi menu makanan lain yang tersedia di meja makan keluarga.
Alhasil, ketika muncul isu terjadinya kelangkaan tahu tempe akan semakin menggoyahkan warga masyarakat yang sudah menjadikan makanan ini sebagai asupan makanan favoritnya.
Tahu tempe langka, disebabkan oleh merangkak naiknya harga kedelai sejak beberapa bulan lalu, sehingga membuat pengrajin merasa kewalahan dengan harga bahan pokok kedelainya itu.
Naik terusnya harga kedelai semenjak beberapa bulan kebelakang, mengakibatkan pengrajin tahu tempe merasa keberatan untuk terus memproduksinya.
Hal ini, disebabkan mahalnya kedelai yang harus di beli sebagai bahan dasar dalam pembuatannya. Sedangkan untuk menaikan harga tahu tempe di pasaran bukanlah hal mudah bagi mereka.
Karena dengan di naikannya harga tahu tempe, para pengrajin merasa keberatan karena bisa menyebabkan konsumen meninggalkannya dan beralih ke bahan makanan lain.
Padahal tahu dan tempe yang sudah siap dipasarkan kondisinya tidak dapat bertahan lama terkecuali di keringkan. Nah, otomatis jika tahu tempe segar tidak segera terjual karena harganya mahal bisa mengakibatkan kerugian besar bagi pengrajin dan penjualnya saat memasarkan barang jualan terhadap konsumennya.
Selain itu, tahu tempe tentunya tidak sama dengan daging. Maka dari segi hargapun tidaklah semestinya melampaui harga daging yang berada dipasaran hanya karena naiknya harga kedelai yang mengharuskan hasil produksi tahu tempe di bandrol lebih mahal. Tentunya ada beberapa hal yang akan menyebabkan tahu tempe langka di pasaran, yaitu :