Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal Penyebab Sakit Waktu Haid

29 Januari 2022   15:05 Diperbarui: 29 Januari 2022   23:06 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menstruasi adalah bagian dari pada hidup wanita, kecuali jika mereka dalam keadaan hamil atau menjalani masa monopause. Setiap bulan indung telur memproduksi sel telur, yang terus bergerak melalui saluran pembuluh telur menuju rahimnya.

Sayang sekali, keunikan dan keajaiban yang dimiliki kaum wanita ini sering kali di iringi rasa sakit. Beragam gejala seringkali mendahului setiap datangnya menstruasi.

Misalnya kejang di bagian otot perut, sakit kepala, sakit pinggang, munculnya perasaan jengkel, tertekan, mudah tersinggung dan lainnya sebagainya, semuanya terkadang saling berdatangan secara bersama-sama.

Bukan tidak mungkin gejala-gejala tersebut suatu ketika akan menyerang sebagian wanita, barulah saat itu dunia kedokteran akan tersengat kaget, karena selama ini terlalu banyak pengetahuan yang bisa disibakan tentang penyebab serta pengobatan terhadap rasa sakit selagi haid ini.

Mengapa demikian?

Ya, hingga kini masa menstruasi yang tidak menyenangkan ini dianggap sebagai hal yang "biasa" saja, artinya dianggap sudah menjadi kodrat bagi setiap wanita untuk mengalami keadaan seperti ini, dan tidak dapat dielakan lagi.

Adanya rasa sakit merupakan proses dari pada menstruasi itu sendiri, jadi tak dapat di hindari. Setiap penderita yang sakit ini sebenarnya mempunyai kelainan atau penyakit.

Tetapi mereka tidak dapat mendiagnosa lebih lanjut dan sama sekali tanpa pengobatan karena terjadinya rasa sakit itu seakan-akan sesuatu yang memang sudah diharapkan, karena mungkin sudah dianggap biasa tadi.

Pada umumnya orang menerima begitu saja keadaan yang memang harus dialami para wanita ini, rasa sakit disebabkan oleh sesuatu yang ada hubungannya dengan penyakit (pathological) dan sama sekali tidak bersifat biological (berhubungan dengan ilmu hayat).

Gejala menstruasi ini sangat bervariasi antara wanita satu dengan wanita yang lainnya, dan juga tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan dari satu siklus ke siklus lainnya.

Gejala kejiwaan berupa perasaan cemas, perasaan tambah peka, kelelahan, depresi, wajah tampak memelas ataupun ia suka bertengkar, agresif dan sukar tidur.

Yang berhubungan dengan gejala syaraf berupa keluhan sakit kepala, pusing, pingsan, rasa kesemutan di tangan maupun kaki dan pada penderita penyakit ayan seringkali kambuh.

Pada pernafasan berupa pilek, suara serak, serangan asma kambuh jika wanita ini mengidap penyakit asma, saluran pencernaan berupa rasa mual-mual, muntah, perut terasa kembung, dan nafsu makan menurun. 

Sedangkan gejala secara umum berupa pembengkakan terutama dimana besar pembengkakan selaras dengan besarnya gangguan emosi, juga seringkali terjadi kenaikan berat badan yang temporer, pinggang terasa sakit, dan sering terjadi keluhan kulit berupa timbulnya jerawat dan lain sebagainya.

Bagi orang yang sulit menerimanya, maka untuk pengobatannya harus ditunjang melalui psikoterapi, di usahakan untuk menanamkan kebanggaan sebagai wanita agar mau menerima kodratnya sebagai wanita normal dengan perasaan bangga, lalu diberi semangat untuk menjalani kehidupan secara aktif di samping memberikan sugesti yang positif.

Memberikan pemahaman bahwa menstruasi hanyalah pembuangan zat-zat yang kotor yang berada dalam tubuh, dengan menstruasi kotoran-kotoran itu keluar bersama darah haidnya.

Jadi menstruasi merupakan suatu proses yang biasa terjadi pada wanita dalam hidupnya, bahkan sebaliknya jika tidak menstruasi, berarti kesehatannya terganggu tentunya bila ia tak hamil, belum monopause, apalagi jika belum pernah mengalami menstruasi sama sekali.

Kehidupan sebuah keluarga haruslah dibuat suasana seindah mungkin dan sebahagia mungkin, baik dari pihak suami maupun istri. Keluarga yang harmonis sangat membantu dalam proses pembentukan mental bagi anak-anaknya.

Hubungan yang baik antara seorang ibu dan bapaknya sangat memberikan harapan dan kebahagiaan bagi anak-anak, terutama anak perempuan. 

Disamping perlunya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga, peran ibu bagi anak perempuan adalah memberikan edukasi tentang peristiwa kewanitaan yang akan dihadapi anaknya tanpa memberikan perasaan takut dan cemas.

Ketakutan akan haid perlu dihilangkan, begitu pula perasaan takut akan hamil juga mesti dihilangkan. Seorang ibu harus mampu menanamkan rasa bangga pada anak perempuannya.

Seorang ibu haruslah menerangkan apabila anak perempuannya menstruasi dan hamil setelah menikahnya, berarti dia betul-betul seorang wanita yang dapat menjalankan fungsi kewanitaanya.

Seorang ibu yang berhasil menanamkan kebanggaan pada anak wanitanya, memberikan harapan agar anaknya nanti menjadi anak yang dapat dibanggakan bagi hidupnya kelak menjelang usia lanjut dan bagi anak cucunya kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun