Pernahkah suatu hari seorang teman menemui untuk sekedar mengajak berbicara dan membuat anda melupakan semua pikiran yang mengusik akal pikiran?
Apakah anda mendengarkan semua yang dia bicarakan dengan penuh perhatian dan tanpa memotongnya? Apakah anda memikirkan tema yang dia bicarakan, meskipun tema itu hanya untuk dirinya?
Dalam salah satu webinar yang pernah kami hadiri, sekelompok sastrawan dan kaum ibu ikut serta waktu itu. Perhatian kami tertuju pada para pembicara yang menarik perhatian orang dengan kata-kata mereka.Â
Bagaimana bisa mereka memiliki perasaan dan pemikiran yang kami dengar? kenapa itu bisa terjadi?
Jawabannya sederhana, mereka dapat membuat pembicaraan menjadi lebih menarik dan efektif hanya dengan kata-kata mereka tentang pengalaman saat bertemu dengan anak-anak serta ketika mereka berbahagia.
Mereka tidak berfikir bahwa mereka hanya berbicara dengan bahasa yang jelas. Namun mereka dapat memengaruhi telinga-telinga pendengarnya. Jujur, terus terang, apa adanya dan menggunakan sudut pandang kemanusiaan, itulah yang mereka bicarakan.
Ada 3 kaidah yang pantas diketahui seorang pembicara dan cara-cara yang bisa membuat seseorang pembicara menjadi cakap dalam berkata-kata serta bisa menarik perhatian orang lain.
Kaidah pertama, bicarakan tentang sesuatu yang anda alami.Â
Seseorang yang menceritakan pengalamannya kepada orang lain dengan jujur tidak akan membuat pendengarnya bosan. Hal itu disebabkan dia mengatakan yang dia tahu, yaitu tentang kehidupan.
Justru dengan begitu dirinya dapat memengaruhi orang lain. Maka dari itu bicaralah tentang pelajaran hidup. Niscaya orang lain akan menjadi pendengar yang setia dan ikhlas. Selain itu, carilah tema-tema kemanusiaan yang tidak memaksa.Â