Suatu hari kami berjalan-jalan di sekitar halaman depan rumah, tepatnya hari Senin pagi sambil melihat-lihat pemandangan sekitar yang dipenuhi rumah-rumah permanen penduduk sekitar.Â
Meskipun rumah kami berada di kota kecil, akan tetapi ada di lingkungan perumahan yang banyak kepala keluarganya bekerja sebagai PNS, TNI, polisi, kantoran, pengusaha, advokat, dosen, dan sebagian lagi pada umumnya memiliki pekerjaan dengan gaji layak untuk hidup di kota kecil.Â
Saat menghirup udara segar di halaman rumah, tetangga sebelah yang bekerja sebagai PNS disalah satu dinas lewat menggunakan mobil sedan dan berhenti untuk sekedar tegur sapa, lantas ia melanjutkan kembali perjalanannya.Â
Tidak sampai setengah jam (karena untuk menuju ke kantor hanya butuh waktu 10 menitan saja), ia sudah kembali pulang dan masuk kerumahnya.Â
Tidak lama ia keluar dari rumahnya sudah berganti pakaian, hanya sekarang dilengkapi alat pancing lengkap dengan menggunakan motor trail kesayangannya.Â
Kami pun bertegur sapa kembali, dia bilang tadi habis ngabsen di kantor dan sekarang katanya mau mancing karena sudah janjian dengan teman-teman sekantornya bertemu di tempat pemancingan ikan.
Setelah dia pergi dalam hati berkata "sepertinya ini yang disebut PNS bolos, sebab waktu masih menunjukan jam 08.00 pagi dan hari ini merupakan hari kerja bagi yang  profesi PNS".
Terlihat begitu banyak PNS bolos yang waktu jam kerjanya justru malah keluyuran, ada yang pergi belanja, ke undangan, mancing ikan, jalan-jalan di mall, antar jemput anak istri, nongkrong cafe atau kedai kopi, main game, bahkan jam kerja sibuk main gapleh dan Remi.
Wah, enak sekali ya jadi PNS, waktu jam kerja bisa keluyuran seperti itu, padahal katanya gaji mereka tetap utuh tak berkurang meskipun sering bolos. Tidak menutup kemungkinan hal seperti itu terlihat juga oleh masyarakat lainnya.
Tak lama, kembali kami tegur sapa dengan tetangga lainnya yang memang bekerja juga sebagai PNS pemerintahan daerah, ia terlihat baru pulang dari kantor dengan pakaian dinasnya.Â