Ku curahkan isi hati dan pikiran hanya untukmu, karena selalu merindu hanyalah kepadamu, kau begitu menarik di hati oleh karena itu aku selalu ada untukmu.
Ungkapan Rasa yang Tersimpan, kutunjukan kepadamu tanpa henti, karena aku terpanggil olehmu untuk selalu ada bersamamu untuk bersama mengukir sebuah karya yang terindah dan terbaik di pangkuanmu.
Kebaikanmu terhampar begitu luasnya untukku, setiap ku tulis sesuatu untukmu, kau menyambutnya dengan penuh cinta dan kasih, sehingga aku selalu terlena untuk tetap bersamamu.
Kau angkat uraian ekspresiku, kau jadikan buah jariku ini "pilihan" yang tetap kekal selamanya, sungguh... aku tersanjung hidup bersamamu sehingga kuputuskan untuk terus bersama sepanjang engkau menerimaku tentang adanya diriku.
Kau yang selalu baik untukku, memberikan yang terbaik, selalu menggembirakan hatiku. Semoga saja keberadaanmu selama-lamanya tetap menjadikan aku yang terbaik dalam hidupmu.
Untukmu, aku selalu berdo'a tanpa pernah berhenti. Aku yakin..., engkau akan selalu menjadi yang terhebat, terindah dan terbaik untukku selamanya.
Ku ucapkan terimakasih..., kehadiranmu sungguh begitu berarti bagiku, yakinlah berjuta kasih akan selalu hadir untukmu tanpa hentinya sampai kapanpun.
Yah... Sampai dunia berakhir!
Berjuta kebaikan akan selalu menyertaimu, mendampingimu tanpa henti-hentinya melalui saling berbagi penuh rasa kasih dan sayang dengan penuh ketulusan hati, semoga kau mengerti lewat tulisan ungkapan Rasa yang Tersimpan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H