Suatu hari, kami bersama teman satu profesi dan beberapa mahasiswi melaksanakan kunjungan ke salah satu daerah komunitas warga yang subur dengan budi daya tanaman singkongnya.
Terlihat di sana, pada umumnya warga masyarakat sangat rajin sekali memanfaatkan lahan di sekitarnya dengan menanam tumbuhan singkong sebagai hasil bumi sekaligus penopang makanan sehari-harinya.
Akan tetapi, kebermanfaatan panen singkong warga terlihat belum maksimal, mereka hanyalah mengolah daging singkongnya saja untuk konsumsi sedangkan kulitnya terbuang begitu saja seolah tidak ada manfaatnya sama sekali.
Ketika melihat fenomena itu, kami bersama mahasiswi-mahasiswi yang memang kreatif, terampil memanfaatkan dan mengolah Kulit Singkong Manihot esculenta berembuk membicarakannya fenomena tersebut.
Saat itu, sepakat bersama mahasiswa berinisiatif untuk memberitahu hasil praktek penelitian kepada warga masyarakat disana agar dapat memanfaatkan kulit singkong menjadi makanan yang renyah, enak dan nikmat.
Ya, tentu sekali makanan ini sehat adanya karena di proses secara higienis, menggunakan tata cara yang baik dengan memperhatikan standar kesehatan dan semua bahan-bahannya dari tumbuhan alami yang sudah dikenal menyehatkan.
Agar lebih aman, sebaiknya kulit singkong yang telah di kupas dari dagingnya di cuci dahulu sampai bersih pada air yang mengalir, sekedar untuk menghilangkan getah, tempelan kulit tipis bagian luar dan kotoran yang menempelnya.