Ketiga, ketika tiba saatnya untuk berbicara, utarakan terlebih dahulu perkataan yang mendukung pendapatnya karena hal ini akan membuatnya bersemangat dalam mendengarkan pembicaraan, dirinya pun akan menanggapi ucapan anda dengan tanpa rasa ragu lagi.
Keempat, mintalah kepadanya untuk terus bercerita, biarkanlah dia berkata-kata hingga selesai. Basa basi boleh-boleh saja dilakukan, malah ini bisa membuat orang lain mengungkapkan masalahnya dengan lebih terperinci dan detail lagi.
Misalkan sikap yang bisa membangkitkan semangat orang lain untuk berkata-kata secara terus terang adalah menghormati dan ikut merasakan yang dia ungkapkan, sungguh sederhana bukan!
Tindakan itu akan membuat orang lain bangga terhadap anda dan dirinya sendiri, sebab dia menganggap bahwa dirinya sudah bisa mengungkapkan perasaannya kepada orang lain dengan baik, dia juga merasa telah menemukan orang yang tepat untuk diajak berbicara.
Kelima, tujuan dari seni mendengar dan memperhatikan orang lain adalah memahami semua ucapannya dengan cepat.Â
Seorang pembicara, biasanya suka tidak sabar dan tak suka mengulang apa yang telah dikatakannya. Dirinya kurang bisa menerima jika orang lain tak dapat memahami ucapannya dengan alasan dia tidak cakap berbicara ataupun gaya bicaranya yang memang kurang bagus karena berbagai alasan.
Maka dalam hal ini dituntut untuk fokus, memperhatikan, dan memahami secara cepat mengenai makna kata-katanya, namun bukan berarti harus tergesa-gesa memintanya untuk menjelaskan perkataan yang tidak anda pahami itu, justru kita sendiri yang harus melatih diri untuk cepat tanggap saat menyimaknya.
Ketika berusaha segera memahami apa yang orang lain katakan, sama artinya kita telah melatih diri untuk membaca secara cepat. Yakinlah jika dapat memahami suatu pembicaraan dalam waktu yang singkat dan cepat, maka seluruh ucapannya akan terserap secara detail dan mendalam.
Memang ada beberapa hal yang harus disiapkan agar mampu memahami ucapan orang lain secara cepat, seperti perhatian yang harus fokus, telinga harus tajam saat mendengarkannya, pandangan mesti tertuju kepadanya dan pikiran pun tidak boleh disibukan oleh hal-hal yang lain.
Nah, sekarang kami sarankan agar mampu menerapkan kelima kaidah itu supaya pandai dalam mendengar dan memperhatikan pembicaraan orang lain, jika tidak maka orang lain akan merespon negatif apapun ucapan anda. "Mustahil seseorang cakap dalam seni berbicara maupun berdialog jika tidak piawai dalam seni mendengarkan orang lain".
Sekian, terimakasih.