Mencari Worklife Balance agar Tetap Produktif

Sebuah kepuasan yang tak terhingga bagi seorang karyawan jika dalam hidupnya mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan kesehariannya, banyak waktu untuk berinteraksi bersama keluarga dan dapat melaksanakan aktivitas sosial sesuai minat yang disukainya diluar pekerjaan tanpa adanya kekurangan dalam perihal waktu maupun ketersediaan financialnya.

Seseorang yang mampu memiliki Worklife Balance yang baik dalam kesehariannya, dapat di prediksi akan memiliki produktivitas serta kinerja yang relatif meningkat dan sis kehidupannya akan banyak menuai manfaat yang sangat besar, sedangkan jika sebaliknya tidak mempunyai Worklife Balance seseorang pegawai atau karyawan di khawatirkan kinerjanya akan terus merosot dan dapat merusak sisi kehidupan lainnya, maka terjadilah ketidak seimbangan dalam hidupnya.

Dalam Mencari Worklife Balance sebetulnya dapat tercipta oleh diri sendiri dengan cara mengatur waktu secara tepat kapan harus fokus pada pekerjaan, kapan juga untuk urusan sosial dan kapan pula waktunya untuk berkumpul bersama keluarga. Semuanya dapat kita atur sedemikian rupa dengan tidak meninggalkan waktu utama untuk pekerjaan yang sudah ditentukan oleh perusahaan atau tempat bekerja kita.

Selaku pegawai kadang merasa tidak nyaman pula jika memang ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan ketika diluar jam kerja yang normal menurut aturan umum, misalkan rekan kerja menelepon tengah malam disebabkan adanya pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Mungkin jika posisinya "pekerja malam" kejadian seperti ini sudah biasa, akan tetapi bagi seorang pegawai civil, perusahaan maupun swasta yang terbiasa memiliki jam kerja siang hari bisa jadi kerepotan dan menimbulkan kecurigaan dari pasangan hidupnya.

Nah, Mencari Worklife Balance agar tetap produktif bekerja dan memiliki kehidupan sosial maupun pribadi semestinya kita memiliki mindset berpikir yang mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum memutuskan bekerja, misalkan dengan memilih pekerjaan yang tepat sejak awal untuk ditekuni dan dijadikan tempat berkarir yang akan mampu menjamin kebutuhan hidup masa kini dan masa yang akan datang tentunya.

Mendapatkan pekerjaan yang tepat dapat dimulai sejak awal ketika mengajukan lamaran-lamaran pekerjaan ke instansi atau perusahaan yang memiliki pola kerja yang sesuai dengan yang kita impikan dan tentunya melihat sisi profesionalisme dalam bidangnya sesuai pendidikan maupun keahlian yang kita miliki.

"Bekerja dengan waktu sedikit, akan tetapi hasilnya besar sekali", jika mampu mendapatkan pekerjaan yang seperti ini ha...ha... sangatlah luar biasa!, yang terpenting pekerjaannya baik, halal dan mampu menjamin kehidupan diri, keluarga dan masa depannya.

Jika yang sudah bekerja tetap disebuah instansi maupun perusahaan, maka sebaiknya mampu mengatur waktu dengan baik. Di satu sisi menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan dan disisi lain harus mampu memberikan kesempatan untuk tetap bergaul secara sosial baik dimasyarakat, organisasi maupun keluarga. Caranya dengan mengatur waktu dan menyesuaikan diri dengan kesibukan pekerjaan yang tidak bisa dihindari dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan segera selesai dan muncul waktu luang untuk sisi kehidupan lainnya.

Mencari Worklife Balance memang tidaklah mudah, kadang pekerjaan itu sudah diatur sedemikian rupa baik oleh karyawan itu sendiri maupun oleh lembaganya agar tidak sampai mengganggu saat istirahat. Akan tetapi kadang pula pada waktu-waktu tertentu tetap saja mengharuskan pelayanan pekerjaan malam semisal dalam rangka mempersiapkan kedatangan "tamu agung". Mungkin ini sebuah konsekuensi dari suatu pekerjaan yang memang tetap saja ada waktu-waktu Urgent yang sulit untuk bisa dihindari oleh seseorang pegawai maupun karyawan.

Maka, disinilah pentingnya memiliki pemimpin yang baik, bijaksana dan mengerti akan kebutuhan serta kesempurnaan hidup bagi setiap manusia pada sebuah institusi ataupun perusahaan agar pegawai maupun karyawan yang baik tidak menjadi korban dari ketidakberdayaan terhadap aturan yang diberlakukan pada saat itu.