Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari Petaka Masa Puber Kedua

24 Desember 2020   19:01 Diperbarui: 24 Desember 2020   19:05 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: https://today.line.me

Puber Kedua merupakan sebuah tantangan sekaligus ujian hidup bagi setiap insan manusia yang sudah memiliki ikatan pernikahan, mereka telah berjanji untuk "sehidup semati" minimal ketika berpacaran maupun pada saat prosesi aqad nikah dan sudah hidup berkeluarga bahkan mungkin saja telah dikaruniai anak yang banyak.

Tentu datangnya masa Puber Kedua bagi pasangan yang sudah menikah akan memunculkan permasalahan baru bagi hubungan keduanya yang tidak bisa dianggap sepele dan enteng karena permasalahan ini adalah urusan hati, jika dibiarkan dapat mengakibatkan hancurnya sebuah keluarga yang selama itu mereka bina dan pertahankan dengan saling berkorban dan saling menjaga diantara keduanya.

Puber Kedua ini biasanya banyak terjadi pada pasangan menikah tanpa menghiraukan efek samping serta perasaan dari pasangan hidupnya yang tanpa disadari sebenarnya mengawasi pasangannya dalam segala tindak tanduk dan aktivitasnya. 

"Hati seolah buta, rasapun tak terkendali karena jatuh cinta padanya, hidup terasa lebih energik dan ceria, seolah akan mendapatkan sesuatu yang baru, istimewa dan luar biasa dalam hidupnya saat ini"

Sulit untuk dihindari karena Puber Kedua ini menimpa dan bersarang di hati hampir semua orang terutama kaum 'adam' dan 'hawa', mereka pada umumnya mengalaminya saat usia menjelang detik-detik kemapanan hidup, baik kematangan mental kepribadian, kematangan secara ekonomi dan financial maupun kematangan dari segi ilmu pengetahuan.

Tidak sedikit rumah tangga yang hancur akibat salah satu dari pasangan hidupnya mengalami masa Puber Kedua yang tidak tertahankan dan tidak terkendalikan, yang akhirnya terjadilah perpisahan tanpa bisa dihindari lagi, anak dan pasangan hidup ia tinggalkan, lalu menempuh hidup baru dengan pasangan yang baru. 

Anggota keluarga yang ditinggalkan merasa di khianati dan tersakiti hatinya sepanjang hidupnya. Mereka menjadi korban dari cinta yang muncul ketika rumah tangga dan keluarga telah berbentuk mewujud.

Agar Puber Kedua tidak menjadi petaka bagi keluarga yang sedang dibangun, apalagi jika sudah terbina dan dipertahankan selama berpuluh-puluh tahun maka semestinya untuk berusaha, ikhtiar dan berdo'a. Misalnya dengan cara seperti dibawah ini:

1. Menjaga agar hubungan rumah tangga, terutama dengan pasangan hidup agar selalu harmonis, saling menjaga perasaan, saling memperhatikan dan saling menyayangi lebih di tingkatkan lagi.

2. Menghabiskan waktu yang lebih banyak bersama keluarga, jikalau harus bekerja maka lakukanlah seperlunya dan sesuai kepentingan saja, hal ini akan meningkatkan kewibawaan dan performa kita di tempat kerja.

3. Bergaul, bersikap dan berinteraksi sosial seperlunya saja, jika ada permasalahan (kepentingan) segera selesaikan tidak usah bertele-tele atau melakukan hak-hal yang keluar dari konteks yang sedang dihadapi.

3. Hindari berinteraksi secara berlebihan atau terlalu banyak memberikan ruang dan kesempatan terhadap lawan jenis, apalagi sampai melakukan curhat-curhatan, main bersama, maupun makan bersama diluar pekerjaan sifatnya pribadi (heart to heart).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun