Mohon tunggu...
Anton Adhy Pujianto
Anton Adhy Pujianto Mohon Tunggu... Guru - Kids Character Builder

Peneliti dan Pengembangan Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Latar Belakang Semudah Membalikkan Telapak Tangan

16 Desember 2022   00:25 Diperbarui: 16 Desember 2022   00:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita menulis sebuah laporan projek, skripsi, tesis, disertasi, atau karya tulis ilmiah lainnya, kita tak lepas dari yang Namanya Latar belakang. Latar belakang berisi sebuah uraian penjelasan mengapa karya tulis ini kita buat. Latar belakang masalah merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian yang membahas mengenai masalah yang mau diangkat. Semakin penting masalah itu diangkat untuk diselesaikan, semakin menarik dan memberikan wawasan kebermanfaatan.  Penulisan latar belakang harus singkat, padat, jelas, dan lugas serta sistematis.

Ada hal yang mudah untuk diterapkan ketika kita membuat sebuah latar belakang. 3 hal itu ialah: (1) Menuliskan atau menjelaskan sesuatu yang umum atau universal berkaitan dengan penelitian kita. (2) Menuliskan masalah yang khusus berfokus pada penelitian kita. (3) Menuliskan sebuah solusi yang kita berikan dari  masalah penelitian yang kita angkat. 3 poin penting itulah sebagai kerangka dasar kita menuliskan sebuah latar belakang. Mudah bukan???...Menuliskannya dari sesuatu hal yang besar mengerucut atau mengecil membicarakan fokus pada solusi permasalahan.

Penulisannya juga harus menggunakan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia/ EBI atau Ejaan Yang Disempurnakan. Latar belakang tidak hanya mengangkat dari sudut pandang kita sendiri, melainkan juga sudut pandang dari yang lain atau dari studi-studi pustaka lainnya.

Dengan memperhatikan 3 hal diatas, penulisannya juga harus kita bungkus dengan sebuah data dan fakta, sebuah argumen, sebuah referensi teori ilmiah atau pendapat-pendapat para ahli, dan juga sebuah solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun