Ketiga, pada bidang kesehatan kami menyadari bahwa imunitas tubuh menjadi aspek yang sangat penting saat ini untuk masyarakat agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19 karena itu kami membuatkan program kerja yang berfokus pada peningkatan imunitas tubuh masyarakat yakni pembagian serta pelatihan membuat jamu kunir asem dan pengenalan sejak dini kepada anak-anak kecil agar rutin mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan imunitas. Selain itu kami juga melakukan penanaman tanaman toga atau obat-obatan di lingkungan sekitar masyarakat berupa jahe, kencur, kunir dan lainnya agar nanti kelak dapat masyarakat panen dan dimanfaatkan untuk membuat jamu.
hampir disetiap rumah sudah memiliki tepat cuci tangan pribadi namun belum sayangnya pada tempat-tempat public seperti pos ronda dan taman berkumpul masyarakat.
Selanjutnya pada bidang pendidikan, sejak awal kedatangan di Desa Sumberjo kami mendapatkan informasi mengenai anak-anak yang kesulitan mengakses pembelajaran daring dan nonaktifnya Taman Pendidikan Alquran (TPQ) hampir satu tahun sejak awal pandemi Covid-19 ini berlangsung. Karenanya secara umum program kerja kami sangat memfokuskan pada bidang ini dimana kami berupaya mengaktifkan kembali TPQ serta melakukan modifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa-siswi. TPQ memang sejatinya merupakan tempat pendidikan nonakademik agama Islam namun melihat kondisi siswa-siswi yang mengalami kesulitan dalam memahami materi di sekolah, kami membagi jadwal pembelajaran di TPQ seminggu dua kali dengan masing-masing untuk pembelajaran akademik dan nonakademik.
Pada sub-bidang nonakademik, sesuai marwahnya TPQ kami memberikan edukasi mengenai ilmu keagamaan yang tentunya dibalut dengan kegembiraan sehingga TPQ juga turut serta menjadi sarana hiburan dan sosialisasi anak-anak ditengah pembatasan sosialisasi secara luring, meski bagi saya pribadi interaksi sosial secara daring merupakan kemunduran akan interaksi sosial masyarakat dimana bukan mendekatkan tapi malah menjauhkan. Adapun program kerja yang kami lakukan dalam hal ini adalah lomba melukis kaligrafi dimana bagi peserta yang mampu melukis dengan baik akan kami berikan apresiasi berupa hadiah selain itu tentunya hafalan surat-surat pendek, dan berbagai pengetahuan dasar mengenai ilmu keagamaan Islam.
Lalu pada sub-bidang akademik kami membuatkan program tambahan belajar sekolah dimana kami membantu siswa-siswi TPQ dalam memahami pelajaran sekolah yang masih belum dipahami sesuai dengan jenjang setiap siswanya. Selain itu kami juga memberikan soal-soal tertentu untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami pelajaran sekolah khususnya pada mata pelajaran yang dianggap sulit seperti hitung-hitung dan bahasa asing. Tentu kami sangat berharap akan program tersebut siswa-siswi TPQ dapat mengejar mata pelajaran yang mungkin kurang maksimal mereka peroleh karena berbagai keterbatasan dalam program Study From Home (SFH).
Terakhir pada bidang kelima yakni Lingkungan, kami membuat cukup banyak prpgram kerja pada bidang ini karena berdasarkan potensi yang ada terdapat hal-hal yang harus kami maksimalkan. Antara lain beberapa petak lahan kosong yang akhirnya kami berinisiatif untuk menanaminya tanaman hortikultura berupa cabai karena kami harap nantinya dapat mereka panen saat bulan ramadhan dimana pada saat itu biasanya harga cabai akan melonjak cukup pesat. Selain itu kami juga mengadakan program lomba menghias masker menggunakan teknik pewarna kain atau biasa disebut Tydie oleh anak-anak harapannya mereka selain menggunakan masker sebagai salah satu cara pencegahan Covid-19 mereka juga dapat mengembangkan daya kreatifitas mereka dalam mennghias masker. Lalu program kerja kami yang terakhir yakni pengadaan fasilitas cuci tangan dimana saat awal kedatangan kami melihat sudah hampir seluruh rumah terdapat fasilitas cuci tangan namun pada ruang-ruang public belum sama sekali terdapat fasilitas cuci tangan, oleh karena itu kami berinisiatif untuk membuatkannya untuk kami pasang di pos ronda dan TPQ RT 03 RW 05.
Selain kelima bidang tersebut kami juga turut mengadakan sosialisasi program pemerintah dalam pencegahan Covid-19 seperti program gerakan Jateng dua hari di rumah saja pada saat tanggal 6-7 Februari 2021. Kami turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjalankannya sebagai bentuk kepedulian masyarakat akan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang kian melonjak tinggi di Jawa Tengah sekaligus sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi kepada tenaga medis yang sudah hampir setahun menjadi garda terdepan penangan Covid-19.
Kami percaya bahwa sebuah cerita pasti ada bagian akhir dan setiap pertemuan selalu ada perpisahan, hari ini 26 Februari 2021 genap satu bulan kami mengabdi untuk Desa Sumberjo cerita-cerita indah ini harus berakhir. Kami harus menuntaskan pengabdian ini dan kembali ke kampus dengan beribu memori indah yang takkan pernah terlupakan. Terima kasih untuk Pak Jalal ketua RT 03, siswa-siswi TPQ Nurul Huda yang menggemaskan walau terkadang mengesalkan, Bapak/Ibu dan seluruh masyarakat Desa Sumberjo Meteseh. Mohon maaf apabila selama pelaksanaannya kami masih sangat kurang maksimal dan mungkin ada tutur kata atau perbuatan kami yang mungkin tak sengaja kurang berkenan di hati sekali lagi kami sangat memohon maaf. Mungkin sekelumit kisah indah ini sudah mencapai bagian paling paripurna, namun percayalah bau tanah selepas hujan, tawa anak-anak, senyum masyarakat dan berbagai hal-hal kecil di Desa Sumberjo Meteseh akan menjadi bagian yang akan selalu kami rindukan. Terima kasih Sumberjo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H