Mohon tunggu...
Anton Pribadi
Anton Pribadi Mohon Tunggu... -

suka dengan hal baru dan menjelajahi tempat baru, tersesat di belantara internet

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tukang Ojeg Bermodal Dua Gigi

14 Oktober 2011   05:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada pekerjaan dan harus  sampe kantor  jam 7.30  malamnya aku sudah memutar otak bagaimana bisa sampai sepagi itu. Sudah menjadi cerita basi kalau jarak Bekasi-Kelapa Gading yg cuma 15 KM harus ditempuh minimal 1 jam dengan mobil itupun kalau lancar. Masalahnya kalau berangkat terlalu pagi gak ada yg bisa menggantikan mengantar anak anak ke sekolah. Rutinitas berangkat jam 6.20 dari rumah menuju sekolah anak anak dan kemudian mengantar istri ke bilangan Rawamangun terpaksa harus dirubah.

Aku minta istriku yg mengantar anak anak ke sekolah dan bawa mobil menuju kantornya. Aku ikut sampai jalan raya bekasi dan putuskan  naik ojeg untuk mengejar waktu  sampai Kelapa Gading dalam 30 menit. Tapi disinilah awal ceritanya. " Pak ..Ojeg ke Kelapa Gading!" sapaku pada sekumpulan pengojeg yg mangkal di depan perumahan daerah Ujung Menteng. Biasanya mereka segan mengantar ke Kelapa Gading karena lumayan jauh dan pasti macet. Untungnya, bapak bapak berumur 50 tahunan dengan rompi coklat langsung mengiyakan. Ah lumayan ada yg mau, sambil aku melirik jam yg menunjukkan pukul 7 tepat. 30 menit pasti nyampe kalo naik ojeg!

"Silahkan dipake helmya.." sapanya ramah sambil menyodorkan helm hitam dengan kaca kusam. Motor Honda yg berusia lebih dari 5 tahun langsung distarter. Aku naik dan menunggu manuvernya utk membelah kemacetan di jalan raya Bekasi. Manuver tukang ojeg yg aku tunggu tidak nampak  sama sekali. Dia berjalan dengan tenang tanpa zig zag mencari ruang kosong di tengah macetnya jalanan, beda sekali dengan pengendara motor lain yg dengan gesit mencari ruang kosong walau harus mendapat makian dari pengendara mobil yg dipotong jalurnya dengan tiba tiba. Karna jalanan macet, motor sering berhenti dan berjalan merayap sambil kakinya mendayung utk menjaga motor tetap tegak. Setiap mau jalan dari kondisi berhenti koq kayak berat banget, dan itu terjadi terus menerus. Aku melirik ke panel spedometer, indikator gigi 2 menyala, artinya dia tetap pake 2 dari kondisi berhenti, pantesan berat!

Ketika memasuki jl Tipar Cakung motor-motor lain memacu gasnya karna jalanan lumaya lenggang, tapi tidak dengan tukang ojegku. Jarum Spedometer tidak pernah melewati angka 40. Aku melirik jam yg melewati angka 7.30 dan jarak masih 5 km lagi. Baru kali ini penumpang stress karna naik ojeg yg pelan banget, biasanya naik ojeg takut karna ugal ugalan. Pengin rasanya menggantikan tukang ojeg untuk memburu waktu, tapi gimana cara ngomongnya ya? he he . Ketika akhirnya sampe kantor aku berikan dia uang 30 rb sekalian nanya " Pak, tadi koq   pakenya gigi dua terus?"...."Iya...maklum aki aki sering lupa" ...Gubrak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun