Mohon tunggu...
Haassan maaruu
Haassan maaruu Mohon Tunggu... freeland -

"Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tenggelamnya Nahkoda Kapal Partai Demokrat 2014

15 Desember 2013   17:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenggelamnja Kapal Van der Wijck (EYD: Tenggelamnya Kapal Van der Wijck) Novel yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Novel ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. Novel ini pertama kali ditulis oleh Hamka sebagai cerita bersambung dalam sebuah majalah yang dipimpinnya, Pedoman Masyarakat pada tahun 1938. Dalam novel ini, Hamka mengkritik beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu terutama mengenai kawin paksa. Kritikus sastra Indonesia Bakri Siregar menyebut Van der Wijck sebagai karya terbaik Hamka, meskipun pada tahun 1962 novel ini dituding sebagai plagiasi dari karya Jean-Baptiste Alphonse Karr berjudul Sous les Tilleuls (1832). Diterbitkan sebagai novel pada tahun 1939, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck terus mengalami cetak ulang sampai saat sekarang. Novel ini juga diterbitkan dalam bahasa Melayu sejak tahun 1963 dan telah menjadi bahan bacaan wajib bagi siswa sekolah di Indonesia dan Malaysia. dan kini kisah sastra HAMKA dapat kita saksikan sebentar lagi di layar bioskop berkah kerja keras soraya intercine film  untuk mengangkatnya ke visual media gambar bergerak dalam bentuk film. berikut ini sinopsisnya :

Nusantara 1930, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin berlayar menuju tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Diantara keindahan ranah negeri Minangkabau ia bertemu Hayati, gadis cantik jelita, bunga di persukuannya. Kedua muda mudi itu jatuh cinta. Apa daya adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta suci mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa, sementara Hayati perempuan Minang keturunan bangsawan. Lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya berbangsa yang ingin menyuntingnya. Perkawinan harta dan kecantikan mematahkan cinta suci anak manusia. Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainudin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya mashyur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara. Tetapi sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang Zainuddin, di tengah gelimang harta dan kemashyurannya. Dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck. film ini dapat anda saksikan  19 desember  2013 di seluruh bioskop indonesia, meski sidikit  banyak mengambil  inspirasi dari beberapa film seperti  titanic. tapi saya  lebih menunggu 9 april  2014  mengapa ? Konvensi capres Partai Demokrat yang akan diselenggarakan Agustus 2013 ibaratnya bikin pesta meriah di kapal besar Titanic yang mau karam. Biar para penumpang diberi kamar mewah, dikasih makanan enak, dan dihibur musik merdu, semua akan sia-sia ketika kapal tenggelam sesudah menabrak gunung es. Jika tertangkap petinggi SKK Migas Rudi Rubiandini dengan tuduhan terima suap merembet ke Menteri ESDM Jero Wacik, yang saat ini jadi tokoh Partai Demokrat, citra Demokrat yang sudah terpuruk akan makin hancur. Padahal Demokrat sudah bertubi-tubi tersungkur karena kasus korupsi para petingginya, mulai dari Angelina Sondakh, Nazaruddin, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan entah siapa lagi. "Ketika peserta konvensi dibuka untuk umum, kader-kader Demokrat merasa dikhianati oleh aturan itu.  Jerih-payah mereka dalam  membangun partai seolah tidak  dihargai," kata Boni di Jakarta, Kamis, (12/9). Bahkan, ujar Boni, sekarang para kader Demokrat harus bersaing dengan orang  dari luar partai untuk mendapatkan kursi capres. Seharusnya, konvensi itu memberikan  privilege bagi kader Demokrat sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka selama ini.‎​Misalnya, kata Boni, kader  diberi fasilitas oleh partai untuk berkampanye, sehingga mereka tidak harus memakai dana pribadi. Sedangkan kader  dari luar partai, ujar Boni, harus memakai dana pribadi, termasuk ketika  ketika memakai simbol partai seperti bendera dan atribut Demokrat lainnya. Dengan demikian, lanjut Boni, maka kader Demokrat merasa diberi hak istimewa. Mereka tidak akan merasa terlecehkan seperti saat ini.republika.co.id.

Tujuan memanfaatkan momen konvensi untuk mengangkat citra partai justru kontraproduktif saat ini. Repotnya, SBY memang sudah kehabisan opsi, tak tahu lagi apa strategi jitu yang bisa digunakan untuk mengangkat citra partai. Semua langkah seperti mati angin. Tetapi ini mungkin memang "hukum karma" atas perilaku para elite politik Partai Demokrat sendiri, yang selama ini bergelimang korupsi di balik slogan indah "kesantunan dalam berpolitik." dan tidak pada korupsi. Karena terasa betul soliditas kader Partai Demokrat di daerah dan pusat semakin kuat," ujar Anas.Partai demokrat tidak akan bergeser se-inchi-pun dalam komitmennya memberantas korupsi. Jika menang tidak sulit bagi Partai Demokrat mengusung capres dan memenangkannya. Kami yakin akan mendapat kader yang terbaik," kata Anas. TENGGELAMNYA NAHKODA KAPAL PARTAI DEMOKRAT ! SEGERA 9 APRIL 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun