Mohon tunggu...
Anto Medan
Anto Medan Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Ayuk.......

Selanjutnya

Tutup

Money

Presiden dan Bahan Pangan

28 Januari 2016   00:15 Diperbarui: 28 Januari 2016   00:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ini mentan kok kagak tahu malu ya. Jelas-jelas dia biang keroknya, kok masih sanggup nyalahin mendag. Walah walah walah.....

Perlu diketahui, semua ini adalah tentang forecast dan data-data aktual. Kalau kita mau menyetop impor, maka kita harus hitung dulu, apakah petani sudah mampu memenuhi kebutuhan kita. Jangan lahan baru dibuka, kita sudah yakin panen pasti berhasil. Akibat terburuk bisa terjadi, panen belum optimal, bahan pangan tidak cukup, impor untuk mendukung tidak ada, maka harga akan melambung. Lihat saja jagung yang naik dari 3500 ke 6500. Berapa persen itu? 86%! Gila!

Maka, rakyat Indonesia tentu berharap, langkah-langkah praktis yang tepat segera dilakukan oleh duo menteri ini.

Saran saya, impor jangan diserahkan ke Bulog. Percaya deh, itu namanya tambah masalah. Dan impor jangan main stop begitu lagi, harus flexible dan hati-hati dengan isu panen besar dan panen gagal. Selalu koordinasi dengan industri pemakai bahan pangan atau dengan konsumsi bahan pangan. Maka kuota boleh dilakukan per kuartal. 3 bulan sekali dan selalu evaluasi. Harus selalu ada stock pendukung.

Sambil berjalan, kuatkan produksi dalam negeri. Lihat apakah bendungan-bendungan sudah terbangun. Kirimkan tenaga ahli untuk mengetahui tanaman apa yang paling cocok di lahan-lahan baru itu. Kerjakan sambil awasi, cek, cross cek and recheck. Niscaya kita akan mandiri dengan sendirinya. Dan tidak perlu korbankan anak bangsa ini.

Demikianlah saya dari Medan menyampaikan isi pikiran saya. Mudah-mudahan yang sederhana begini tidak dibuat ribet lagi. Mengutip kata Gus Dur, "Gitu saja, kok repot."

Anto

Mengenai harga jagung yang naik tinggi ada di sini

mengenai daging sapi yang naik, ada di sini:

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun