Mohon tunggu...
Antok Serean
Antok Serean Mohon Tunggu... -

Penulis. Bekerja di GAYa NUSANTARA. Tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Bibliografi: Sebuah Biola Tanda Cinta, Hanya Ada di Indonesia, Di Balik Kaca, Menagerie 7, Ebook Hari Ini Tak Ada Cinta. http://kampunglanang.wordpress.com http://queerbooks.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Liputan Kopdar Bhinneka Gresik

31 Januari 2012   07:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:14 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lembaga Bhinneka bekerjasama Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik (Unmuh) menggelar Kopdar Bhinneka tentang LGBTIQ (29/01/2012). Hadir dua pembicara: Dede Oetomo dan saya (Antok Serean). Acara diikuti sekitar 40 peserta. Datang dari berbagai kalangan: dosen dan mahasiswa psikologi, mahasiswa teknik industri, teman-teman Lembaga Bhinneka, teman-teman sastrawan, dan masyarakat umum.

Pukul 10.30 wib, acara dibuka dosen psikologi Unmuh dengan memperkenalkan latar belakang pembicara. Dilanjutkan wicara Dede Oetomo. Ia gembira hari ini mengukir sejarah baru karena untuk pertama kali berkesempatan bicara di Universitas Muhammadiyah. Lalu mengupas gerakan GAYa NUSANTARA yang tahun ini berusia 25 tahun. Ia juga memaparkan secara global kehidupan LGBTIQ di berbagai belahan dunia yang mengarah positif.

Saya melanjutkan dengan bicara kehidupan gay di Gresik yang terbaca secara terbuka dan tertutup. Untuk memahami, harus menghilangkan jarak. Bahwa LGBTIQ menyatu, tidak terpisah dari masyarakat. Juga tentang tantangan zaman. Aspek psikologi, sosial, budaya, agama, politik terkini mengarah ke penerimaan, bukan penolakan. Untuk itu, setiap individu harus memberi ruang seluasnya. Saya menambahkan pentingnya mengkritisi heteronormativitas. Fakta eksistensi interseks menunjukkan gugatan pandangan sempit kehidupan hanya milik laki-laki dan perempuan (heteroseksual) saja.

Sesi diskusi berlangsung seru. Peserta berebut melontarkan pertanyaan. Beberapa yang terangkum: apa landasan Pak Dede Oetomo melawan arus pemikiran di Indonesia? Faktor yang mempengaruhi/latar belakang gay? Kenapa jumlah gay dan lesbian sekarang banyak? Bentuk penolakan dalam kehidupan sehari-hari? Aktivitas GAYa NUSANTARA sekarang? Secara bergantian, Pak Dede Oetomo dan saya menjawab pertanyaan tersebut. Peserta sangat antusias. Bahkan, acara diperpanjang satu jam dari jadwal. Tepat pukul 13.00 wib, moderator menutup kopdar Bhinneka Gresik. (Antok Serean)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun