Mohon tunggu...
Nur Ajianto Dwi Prasetyo
Nur Ajianto Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya adalah pembaca pemula yang tidak terlalu suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengubah Masalah Menjadi Peluang: Berpikir Lateral Setiap Hari oleh Paul Sloane

12 Desember 2024   23:48 Diperbarui: 12 Desember 2024   23:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mungkin masih banyak pembaca di sini yang belum menerapkan cara berpikir lateral dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, cara berpikir ini bisa membantu memecahkan masalah dan menemukan ide-ide kreatif. Buku Lateral Thinking for Everyday karya Paul Sloane menjelaskan betapa pentingnya berpikir lateral bagi semua orang. Dalam buku ini, Paul Sloane menerangkan bagaimana cara memunculkan rangsangan agar bisa berpikir lateral. Memunculkan pemikiran lateral bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita harus keluar dari kebiasaan yang kita miliki. Untuk lebih memahaminya, penulis akan menguraikan secara singkat tentang cara berpikir lateral dan penerapannya dalam kehidupan.

Apa Itu Berpikir Lateral?

Berpikir lateral adalah cara berpikir kreatif dan tidak biasa dalam menyelesaikan masalah. Konsep ini dipopulerkan oleh Edward de Bono melalui bukunya Lateral Thinking. Dalam pendekatan ini, kita dituntut untuk memandang suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu, kita dapat menemukan solusi yang lebih beragam dan kreatif.

Berpikir lateral juga dikenal sebagai jembatan menuju inovasi. Namun, sering kali kita terjebak dalam kebiasaan dan pola pikir konvensional, sehingga sulit menghasilkan ide-ide baru. Tanpa disadari, manusia cenderung mencari zona nyaman yang mendukung pemikiran atau identitas mereka, seperti suku, ras, atau komunitas tertentu. Untuk menjadi seorang pemikir lateral, kita perlu membuka diri terhadap berbagai perspektif. Inilah sebabnya banyak orang sukses mampu melihat peluang baru, terutama mereka yang pernah mengalami perpindahan tempat tinggal, seperti transmigran, yang terbiasa beradaptasi dengan lingkungan baru.

Dalam buku karya Paul Sloane itu sudah diberikan solusi tentang bagaimana mengatasi pemikiran konvensional yang menjadi penghalang inovasi. Penulis tidak akan membahas seluruh detailnya di sini, karena akan terlalu panjang dan dapat mengganggu alur pembahasan. Oleh karena itu, penulis akan memberikan contoh penyelesaian masalah dengan berpikir lateral.

Contoh Berpikir Lateral dalam Kehidupan

Penulis akan memberikan contoh agar konsep berpikir lateral lebih mudah dipahami kenapa menjadi sangat penting dalam penyelesain masalah.

  • Masalah: Mengambil Bola Golf dari Pipa

Situasi: Sebuah bola golf jatuh ke dalam pipa sempit dan dalam yang ditanam di tanah. Anda tidak memiliki alat untuk mengambil bola tersebut.
Solusi lateral: Tuangkan air ke dalam pipa hingga bola mengapung ke atas, sehingga bisa diambil dengan mudah.

  • Masalah : Buang Sampah Sembarangan

Di sebuah kota besar, ada masalah besar dengan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Meskipun sudah ada tempat sampah di setiap sudut kota, dan masyarakat sudah diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, sampah tetap menumpuk di beberapa tempat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan kurangnya motivasi warga untuk benar-benar mengurangi sampah mereka.

Solusi Lateral:
Alih-alih hanya mengandalkan kebiasaan lama seperti menambah jumlah tempat sampah atau melakukan kampanye, sebuah kota di Jepang mencoba solusi berpikir lateral yang sangat tidak biasa: mereka memberi hadiah kepada orang yang paling sedikit menghasilkan sampah. Warga yang dapat menunjukkan sampah yang mereka hasilkan dalam satu bulan dengan jumlah terendah akan mendapatkan potongan harga untuk berbagai layanan kota, seperti transportasi umum, atau bahkan mendapatkan tiket gratis untuk taman hiburan.

Penutup

Berpikir lateral adalah cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif dan tidak biasa. Dalam buku Lateral Thinking for Everyday karya Paul Sloane, kita diajak untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menggali solusi yang lebih beragam. Sloane mengajarkan kita bahwa berpikir lateral bukan hanya tentang menemukan solusi yang lebih baik, tetapi juga tentang membuka pikiran kita untuk hal-hal baru yang bisa menginspirasi inovasi. Meskipun tidak selalu mudah, dengan latihan dan keterbukaan terhadap ide-ide baru, kita semua bisa menjadi pemikir lateral yang lebih baik. Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan temukan cara baru untuk menyelesaikannya. Buku ini memberikan panduan yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengasah keterampilan berpikir kreatif mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun