Mohon tunggu...
Hendranto Nugroho
Hendranto Nugroho Mohon Tunggu... -

lulusan S2 Ilmu Komputer Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

17 Agustus, Peringatan Kemerdekaan dan Penzaliman

17 Agustus 2014   23:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:18 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi tradisi, setiap tanggal 17 Agustus, maka beberapa komunitas masyarakat merayakannya dengan mengadakan perlombaan-perlombaan seperti balap karung, dan lain sebagainya.  Terlihat bahwa kebersamaan tersebut menyatukan mereka dengan kegembiraan walaupun hanya 1 hari.  Kebersamaan tersebut juga mengikatkan hubungan masyarakat menjadi lebih baik dari sisi interpersonal dan melupakan permusuhan-permusuhan yang sebelumnya terjadi.

Tetapi seperti kebiasaan di Indonesia, mereka ingin acara tersebut terekspos dengan baik dan dapat dilihat dengan mudah, maka digunakanlah jalan raya.  tujuannya adalah memudahkan akses setiap orang untuk melihat, mendapatkan publisitas dengan mudah, dan memenuhi keinginan mereka untuk meguasai daerah mereka sepenuhnya, walaupun hanya 1(satu) hari.  Toh hanya satu hari.  Walaupun di daerah dekat sana, masih ada tanah kosong....

Mereka lupa ada satu hal yaitu zalim dan penzaliman.  Sesuai dengan wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Zalim), zalim berarti meletakkan sesuatu atau perkara dengan TIDAK pada tempatnya.  Zalim dapat berarti aniaya, yaitu aniaya pada kepentingan orang lain. Zalim adalah lawan dari adil.  Jalan raya adalah tempat untuk melintas atau dilewati oleh manusia dan kendaraan.

Sedangkan zalim adalah salah satu perbuatan yang tidak disukai Allah, sesuai dengan ayat Al-Qur'an dibawah ini:

QS. Ash-Shuraa[42]:39.  [Dihapus]Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim[Dihapus]

QS. Al-Baqarah [2] : 124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.

QS. Hud [11] : 18. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Memang, perbuatan menggunaka jalan raya sebagai ajang perlombaan hanyalah penzaliman kepada manusia lain, dan bukan kepada Allah swt, tetapi itulah awal dari setan untuk membisiki kepada kita untuk berbuat lebih dari hal tersebut dikemudian hari.

Kita sering menyuarakan tidak menyukai orang-orang yang berbuat korupsi, dan korupsi adalah perbuatan zalim dan menzalimi orang lain juga.  Tetapi kita sering lupa bahwa kita sering berbuat zalim dan menzalimi orang lain, dalam tingkat rendah maupun tingkat lebih tinggi.

Kita, mungkin secara tidak sengaja, selalu saling menzalimi, baik sebagai masyarakat, sebagai warga negara maupun sebagai elemen dari bangsa.

Dan apakah akibatnya bagi orang-orang yang zalim:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun