Mohon tunggu...
Agustinus Hardiyanto
Agustinus Hardiyanto Mohon Tunggu... -

Hai saya hardiyanto, salah satu pemerhati kesehatan karena latar belakang pendidikan kesehatan. Berharap dapat memberikan informasi kesehatan yang bermanfaat dan menghilangkan virus HOAX, http://senyum-sehatku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Awam Saat Ada Kecelakaan

13 Oktober 2016   14:38 Diperbarui: 13 Oktober 2016   14:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu sore sepulang dari Kuliah saat berkendara dengan sepeda motor, terdengar suara ambulan yang meraung-raung semakin mendekat. Saya lihat dari kaca spion, ambulan tersebut sudah beberapa puluh meter berada dibelakang saya, Saya pun meminggirkan sepeda motor saya dan memberikan jalan buat ambulan tersebut. Mungkin sedang mengantar pasien pikirku.

Tanpa memikirkan lebih lanjut, kulanjutkan perjalanan pulang. Namun beberapa kilometer dari tempat bertemu ambulan tadi, jalanan mulai macet. Tak biasanya disana macet, pasti ada sesuatu. Dan benar saja, ternyata ada kecelakaan antara sebuah mobil keluarga dengan 2 sepeda motor. Dan ambulan tadi ternyata berada disana juga. Sambil berjalan pelan, saya melihat ada seorang korban tergeletak tak sadarkan diri, Tak terlihat ada darah tapi keadaan koban sepertinya cukup serius.

Seringkali saat kita sedang berada di jalan, kita menemukan ada korban kecelakaan entah itu korban masih sadar atau tidak. 

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk membantu sebagai orang awam yang tidak menguasai Ilmu Kesehatan?

  1. Cek kesadaran korban, Anda bisa melakukannya dengan memanggil namanya atau menepuk pundaknya. Bila tidak ada respon maka korban tidak sadar.
  2. Cek nafas dan nadi korban. Mengecek nafas dapat dilakukan dengan menempatkan jari tangan di bawah hidung pasien. Sedangkan mengecek nadi korban dapat dilakukan dengan menempelkan 2 jari tangan di sebelah luar pergelangan tangan korban.  Bila tak ada nadi atau nafas, maka segera usahakan bawa korban ke rumah sakit atau panggil ambulan.
  3. Bila korban sadarkan diri, cek apakah ada pendarahan pada tubuh korban. Bila ada pendarahan yang banyak pada tangan atau kaki misalnya, ikat bagian tersebut dengan kain. Tempelkan kain terlebih dahulu di tempat pendarahan, dan ikat.
  4. Tenangkan korban. HINDARI MEMBERI MINUM PADA KORBAN. Korban tidak mengalami dehidrasi sehingga tidak perlu minum. Tenangan korban dengan cara lain seperti mengajak bicara dan mengatakan keadaan akan baik-baik saja. Memberi minum pada korban justru akan beresiko membuat pasien tersedak (chocking), karena kondisi psikologis-nya yang belum stabil.
  5. Longgarkan hal-hal yang mengikat korban bila memungkinkan, seperti lepas sepatu korban, longgarkan kerah kemeja korban, dan longgarkan ikat pinggangnya. Hal ini berguna untuk melancarkan peredaran darah korban.

Yang harus dihindari saat menemukan korban kecelakaan bila anda tidak menguasai Ilmu Kesehatan/Pertolongan pertama :

  1. Jangan pindahkan korban yang tidak sadar kecuali diperlukan, misalnya berada di tengah jalan. Korban tidak sadar mungkin terdapat cidera pada leher, Bila dipindahkan dengan tidak sesuai prsedur dapat menimbulkan resiko cidera.
  2. Hindari memberi minum korban. Sekali lagi korban bukanlah orang yang habis melewati padang pasir sehinnga butuh minum. Korban butuh ditenangkan saja. pakai cara lain.
  3. Memfoto korban dan meng-upload ke media sosial. Ini merupakan hal yang tidak etis!
  4. Usahakan untuk tidak berkerumun di tempat korban. Berikan ruangan yang cukup sehingga korban dapat bernafas dengan mudah. Kerumunan orang akan membuat oksigen di sekitar menipis, seperti contohnya pada saat berada di elevator dengan banyak orang. Anda akan merasa sesak bukan?

Demikian artikel kesehatan kali ini, semoga dapat memberikan manfaat buat kita semua. 

Bagi pembaca yang belum jelas atau kurang mengerti dapat menanyakannya pada kolom komentar. 

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun