Mohon tunggu...
Antis Inis Martatilawati
Antis Inis Martatilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN JEMBER

I CAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori dan Implementasi Metode An-Nashr pada Terjemah Al Quran

27 Oktober 2021   08:46 Diperbarui: 27 Oktober 2021   08:48 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian Terjemah Al-Qur'an dan Metode An-Nashr

Terjemah adalah kegiatan dan upaya seseorang yang berkiatan dengan memindahkan bahasa ke bahasa yang lain dan didalamnya terdapat informasi atau pesan yang yang ingin disampaikan, baik secara lisan maupun tulisan, yaitu dari informasi asal ke informasi dalam bahasa sasaran. 

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa terjemah Al-Qur'an adalah proses dan upaya seseorang untuk memindahkan bahasa Al-Qur'an dengan bahasa sasaran atau bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana bertujuan agar makna Al-Qur'an dapat dipahami secara gambling oleh masyarakat, sehingga mereka akan mudah mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur'an dan selalu berpedoman pada Al-Qur'an.

Metode an-nashr merupakan suatu cara yang diupayakan dan digunakan dalam menerjemahkan ayat al-Qur'an dimana teknik dalam metode an-nashr ini adalah dengan teknik menghafal kosa kata dari ayat al-Qur'an dan mengulang-ulang kosa kata ataupun ayat yang telah dihafal, sehingga hafalan yang telah dilakukan dapat bertahan lama di memori peserta didik. 

Implementasi dalam metode an-nashr juga memiliki beberapa macam pola pelaksanaan praktik dan juga alokasi waktu yang ditentukan, oleh karena itu metode ini disusun secara sistematis yang bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 

B. Sejarah Metode An-Nashr

Pada tahun 1999 metode An-Nashr ini diciptakan dan disusun yang kemudian pada tahun 2005 metode An-Nashr ini beru diuji cobakan secara acak kepada anak-anak lebih tepatnya kepada tujuh anak yang beragam usianya yaitu antara umur 5 tahun sampai 16 tahun. Uji coba yang dilakukan selama lima tahun ini yang dilaksanakan secara konsisten antara pagi dan petang ternyata dapat menghasilkan akhir yang bagus sekali terhadap anak-anak yaitu mereka dapat menerjemahkan kosa-kata Al-Qur'an, ayat Al-Qur'an, dan menerjemahkan bacaan Al-Qur'an yang dibaca oleh orang lain. Pemberian nama An-Nashr dilatar belakangi oleh makna dari An-Nashr itu sendiri yaitu pertolongan.

C. Tahapan-Tahapan Metode An-Nashr

Tahapan-tahapan metode yang terdapat dalam metode an-nashr diawali dengan materi pada juz 30 yang kemudian dilanjutkan materi juz 29 dari Al-Qur'an.

1. Pola 4-3-2-1 yaitu sebgai pola yang digunakan oleh peserta didik yang berusia sekitar tujuh sampai dua belas tahun. 

2. Pola 3-3-2-1 merupakan pola yang digunakan bagi peserta didik yang berusia dari dua belas tahun hingga lima belas hingga lima belas tahun keatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun